Soloraya
Kamis, 14 Juli 2016 - 15:17 WIB

PELAYANAN PDAM SRAGEN : Dicurhati Warga Soal Air Berbau, Ini Jawaban Wabup Dedy

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi air PDAM (JIBI/Solopos/Dok.)

Pelayanan PDAM Sragen dikeluhkan warga melalui Facebook.

Solopos.com, SRAGEN — Wakil Bupati (Wabup) Sragen Dedy Endriyatno mendapat keluhan dari masyarakat Desa Tunggul, Kecamatan Gondang, Sragen tentang kondisi air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Sragen yang berbau dan berasa mengandung zat besi. Keluhan warga Tunggul tersebut disampaikan lewat akun pribadi Dedy Endriyatno pada Senin (11/7/2016) lalu.

Advertisement

Keluhan itu datang dari pemilik akun Rohmad Imam Saputro. Rohmad menyampaikan keluhan di akun resmi milik Wabup.

“Sugeng enjing [selamat pagi] Pak Dedy ingkang kula hormati ajeng nglaporaken [yang saya hormati mau melaporkan] PDAM Sragen, tepatnya yang diolah di Desa Tunggul, Gondang, Sragen berbau dan berasa kaya besi-besi, kadar logamnya besar betul [saat] diukur pakai alat TDS [total dissolved solids] meter mencapai 526 PPM [parts per million]. Kami bayar mahal-mahal, telat sedikit didenda tetapi malah dikasih kualitas [air] kayak begini. [Kami] sudah komplain ke PDAM Tunggul tetapi hanya direspons secara formal dan tidak ditindaklanjuti. Tolong Pak ditindaklanjuti ke instansi terkait soalnya sangat merugikan konsumen!”
tulis Rohmad dalam akun Dedy.

Keluhan Rohmad itu mendapat respons facebooker lainnya, Setyawan Wahyu Nugroho, yang juga mengeluhkan air PDAM berbau karat dan keruh sejak adanya sumur dalam di depan PDAM Tunggul.

Advertisement

Padahal di daerah sebelah barat Dukuh Klumutan juga pernah dibor dan hasilnya kualitas air masih berbau karat. Rohmad sependapat dengan Setyawan.

Dia menyampaikan sebelum ada sumur baru di PDAM Tunggul, air PDAM diambilkan dari sumber Gumeng Karanganyar dan kualitasnya bagus. Kadar logam saat diukur dengan TDS meter hanya 046 PPM sehingga layak konsumsi. “Sumur baru itu berbau dan berasa mulai puasa,” tulisnya lagi.

Sementara itu, Wabup Dedy Endriyatno membenarkan adanya aduan masyarakat lewat Facebooknya. Dedy sudah meminta penjelasan pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama PDAM Sragen yang dijabat Kepala Badan Pengelola Usaha Milik Daerah (BPUMD) Sragen Nugroho. Selama ini direksi di PDAM Sragen mengalami kekosongan. Setelah meminta penjelasan Kepala BPUMD, Dedy menyampaikan solusi jangka pendek lewat adanya treatment untuk menghilangkan bau dan kandungan zat besi.

Advertisement

“Treatment itu butuh dana besar dan hanya bisa dianggarkan di 2017. Treatment perbaikan kualitas air diupayakan pada Juli-Agustus ini. Solusi jangka menengahnya, PDAM bisa memanfaatkan sumber-sumber sumur baru dan waduk-waduk yang dimungkinkan untuk dimanfaatkan sebagai sumber air bersih,” kata Dedy kepada Solopos.com, Kamis (14/7/2016).

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif