News
Kamis, 14 Juli 2016 - 22:40 WIB

KEBUTUHAN POKOK SOLO : Pedagang Daging di Solo Tolak Jeroan Impor

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Salah satu pedagang di Pasar Gede Solo, Wondo, mengiris jeroan sapi di losnya, Kamis (14/7/2016). Pedagang menolak rencana pemerintah mengimpor jeroan sapi karena pasokan jeroan sapi lokal saat ini masih mampu memenuhi permintaan konsumen. (Shoqib Angriawan/JIBI/Solopos)

Kebutuhan pokok Solo, pedagang daging di Solo menolak rencana impor jeroan sapi.

Solopos.com, SOLO–Sejumlah pedagang daging sapi di pasar tradisional di Solo menolak rencana pemerintah mengimpor jeroan sapi. Pedagang menilai pasokan jeroan sapi lokal melimpah sehingga tidak memerlukan jeroan impor.

Advertisement

Salah satu pedagang di Pasar Gede Solo, Wondo, mengatakan harga jeroan sapi cenderung stabil dibandingkan daging. Saat ini harga jeroan sapi lokal berkisar Rp50.000/kg-Rp60.000/kg. Bahkan, harga jeroan sapi lokal, seperti babat, hati, paru, dan usus saat Lebaran tidak mengalami kenaikan harga seperti daging sapi. Peminat jeroan sapi juga tidak sebanyak daging sapi.

“Jeroan sapi lokal saja sampai sisa-sisa setiap hari. Konsumen juga enggak akan mau membeli daging jeroan impor,” tuturnya saat ditemui wartawan di losnya, Kamis (14/7/2016).

Menurut Wondo, konsumen mayoritas memilih daging sapi yang segar. Sebab, kualitas daging lebih terjamin ketimbang daging sapi impor yang dibekukan. “Orang makan pasti kan yang dicari adalah gizi dan kesegarannya. Kalau jeroan sapi impor kan enggak tahu juga itu sudah berapa lama. Konsumen lebih memilih daging yang segar meski harganya lebih mahal sedikit,” urainya.

Advertisement

Penolakan serupa juga disampaikan pedagang lain, Suparti. Menurutnya, permintaan jeroan sapi memang sangat minim. “ Permintaan jeroan sangat sedikit. Saya sehari enggak habis 5 kg jeroan. Kalau enggak diambil bakul ya enggak laku. Apalagi kalau jeroan yang dibekukan pembeli enggak mau,” tuturnya saat ditemui wartawan di los Pasar Gede, Kamis.

Dia meminta agar pemerintah menimbang ulang rencana mengimpor jeroan sapi tersebut. Selain harganya yang relatif stabil, jeroan sapi impor bakal menginjak harga jeroan sapi lokal. “Selama ini harganya [jeroan sapi lokal] stabil, ada yang Rp50.000/kg sampai Rp60.000/kg. Pembelinya juga pedagang yang biasanya untuk membuat makanan nasi goreng, babat gongso, sama soto,” urainya.

Sementara, harga daging sapi lokal di Pasar Gede pada Kamis masih tinggi berkisar Rp130.000/kg-Rp120.000/kg. Salah satu pedagang, Tatik, mengatakan kenaikan harga tersebut masih terjadi di tingkat pemasok.

Advertisement

Dia memperkitakan harga daging sapi lokal turun dalam waktu dekat ini. “Setelah Lebaran ini permintaan sudah mulai turun karena pemudik sudah kembali ke rumah mereka. Harganya paling normal lagi. Saya juga enggak berani kulakan banyak, kalau besok turun drastis saya bisa rugi,” katanya kepada Solopos.com, Kamis.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif