Soloraya
Kamis, 14 Juli 2016 - 05:30 WIB

BENCANA KARANGANYAR : Kebakaran Hutan Intai Lereng Gunung Lawu

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kebakaran hutan di Gunung Lawu. (Antara/Siswidodo)

Bencana Karanganyar, BPBD Karanganyar menyatakan kebakaran hutan masih intai lereng Lawu.

Solopos.com, KARANGANYAR–Bencana kebakaran mengintai kawasan hutan di lereng Gunung Lawu mendekati musim kemarau 2016. Sebagaimana diketahui, kebakaran hutan kerap terjadi di kawasan lereng gunung tersebut.

Advertisement

Pernyataan itu disampaikan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karanganyar, Nugroho, saat diwawancara wartawan, Rabu (13/7/2016).

Menurut dia ada empat lokasi yang rawan bencana kebakaran sepanjang musim kemarau. “Kawasan permukiman padat penduduk, tempat kerumunan orang seperti pasar, kawasan industri, dan pegunungan. Kewaspadaan dini terus kami tingkatkan,” tutur dia.

Nugroho menjelaskan kebakaran bisa disebabkan oleh faktor alam atau ulah manusia. Konteks kebakaran hutan di lereng Gunung Lawu, dia meragukan disebabkan faktor alam. Dia justru menduga musibah itu lebih disebabkan oleh perbuatan manusia.

Advertisement

Alasannya, suhu di lereng Gunung Lawu, utamanya Tawangmangu dan sekitarnya, tak terlalu panas. Apalagi di wilayah tersebut sudah tak terlalu banyak area hutan. “Apa kebakaran disebabkan oleh faktorn alam? Kalau saya kok tidak yakin itu,” imbuh dia.

Nugroho menerangkan kebakaran hutan karena faktor alam terjadi saat suhu udara begitu panas. Gesekan antardahan pun ranting pohon bisa memicu munculnya api. Api cepat membesar saat mengenai daun dan ranting kering, serta tiupan angin.

Nugroho memperkirakan ancaman terbesar bencana kebakaran terjadi pada puncak musim kemarau. Kendati demikian akan sulit memprediksi kapan puncak kemarau berlangsung. Pasalnya ada fenomena pergeseran musim beberapa tahun terakhir.

Advertisement

“Kalau prediksi saya pribadi, puncak kemarau di Desember-Januari. Ada pergeseran musim. Kalau dulu [2015] puncak kemarau kan terjadi di November-Desember. Tapi bagaimana pun juga ini sulit untuk memprediksi musim kemarau,” kata dia.

Disinggung kesiapan armada pemadam kebakaran (damkar), Nugroho menyatakan tidak ada masalah. Sebab, kendati hanya ada dua armada damkar yang dikelola Pemkab Karanganyar, BPBD bisa meminta bantuan armada ke lintas daerah dan instansi.

Terpisah, Wakil Ketua DPRD Karanganyar, Adhe Eliana, meminta BPBD mengambil langkah-langkah antisipatif terkait ancaman bencana kebakaran secara keseluruhan. Tidak hanya kebakaran hutan, kebakaran pemukiman penduduk harus dicegah.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif