News
Rabu, 13 Juli 2016 - 11:00 WIB

MUDIK 2016: Korban Tewas 447 Jiwa, Polri: Kecelakaan dan Korban Meninggal Turun 12 Persen

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kemacetan pada musim mudik (JIBI/Bisnis/Dok.)

Mudik 2016 angka kecelakaan dan korban meninggal turun dari tahun sebelumnya.

Solopos.com, JAKARTA – Arus mudik dan arus balik berlangsung sejak 30 Juni hingga 15 Juli 2016 ini. Selama operasi Ramadaniya, Polri mengungkapkan angka kecelakaan dan korban meninggal dunia pada tahun 2016 turun 12 persen dibandingkan tahun 2015.

Advertisement

Karo Penerangan Masyarakat (Penmas) Mabes Polri Brigjen Agus Rianto menjelaskan jumlah kecelakaan lalu lintas selama periode 30 Juni sampai 12 Juli total kejadian pada tahun 2015 ada 2.530 kasus. Serta pada tahun 2016 ada 2.427 pada 2016 atau ada penurunan 4,07 persen. Penurunan juga terjadi pada korban meninggal dunia akibat kecelakaan.

“Korban meninggal dunia pada tahun 2015 ada 526, sedangkan tahun 2016 ada 447 korban meninggal dunia. Ada penurunan 15,02 persen. Korban luka berat dan luka ringan terjadi penurunan sekitar 12 persen,” kata Agus, dalam acara Coffee Morning, di Lobby Divisi Humas Mabes Polri, seperti dilansir detikcom, Rabu (13/7/2016).

Menurut dia, kendaraan yang terlibat kecelakaan lalu lintas ada dari moda transportasi darat seperti sepeda motor, mobil, bus, kendaraan khusus dan bermotor. Kecelakaan lalu lintas pada tahun ini masih didominasi oleh sepeda motor.

Advertisement

“Pada tahun 2015 total kendaraan yang terlibat ada 5.504 yang melibatkan roda dua ada 3.829, sementara pada tahun 2016 dari total 4.626 melibatkan roda dua ada 3.323 kendaraan. Kalau dibandingkan itu ada penurunan 15,05 persen,” ujar Agus.

Polri menggunakan indikator kecelakaan di bidang lalu lintas, turunnya angka kriminalitas di jalan raya dan fatalitas kecelakaan di jalan raya.

Meski begitu, Agus mengaku ada beberapa gangguan keamanan masyarakat (kamtibmas), tapi secara umum apabila dibandingkan dengan tahun lalu itu ada penurunan meski tidak terlalu signifikan.

Advertisement

“Ada beberapa kasus dengan perhatian Polri seperti curanmor, pencurian dengan kekerasan, pencurian pencurian dengan menggunakan senjata api dan penganiayaan keras. Total dari jenis kasus itu di tahun 2015 ada 305 kasus. Sedangkan tahun 2016 selama ada sekitar 200 an kasus. Ada penurunan 16,34 persen,” kata Agus.

Kejadian itu terjadi di beberapa lokasi yang bervariasi. Ada di pemukiman, di jalan raya, ada juga di tempat keramaian lain. Terdapat satu kejadian sebelum hari perayaan Idul Fitri yakni bom bunuh diri di Mapolresta Surakarta, yang hingga kini masih dalam penyelidikan dan penyidikan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif