Soloraya
Rabu, 13 Juli 2016 - 19:30 WIB

INFRASTRUKTUR SOLO : Mal Tirtonadi Dibuat 6 Segmen, Ini Pembagiannya

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Suasana pintu masuk sisi utara di Terminal Tirtonadi, Solo, Senin (29/6/2015). Penggunaan cat warna merah muda pada dinding terminal merupakan salah satu strategi visual untuk memberikan kesan lembut terminal saat menyambut penumpang arus mudik Lebaran 2015. (JIBI/Solopos/Ivanovich Aldino)

Infrastruktur Solo, pembangunan mal di lahan Terminal Tirtonadi dibuat enam segmen.

Solopos.com, SOLO–Pembangunan lahan komersial setinggi empat lantai di atas Terminal Tirtonadi rencananya dibagi menjadi enam segmen area perdagangan.

Advertisement

Informasi yang dihimpun Solopos.com, area perdagangan A, B, dan C bakal menempati lantai atas terminal sisi barat seluas 1,4 hektare. Sedangkan area perdagangan D, E, F, dibangun di atas lahan terminal sisi barat dan bangunan utama (tengah) seluas 3,5 hektare.

Kepala UPTD Terminal Tirtonadi, Eko Agus Susanto, menuturkan pengembangan lahan komersial seluas kurang lebih lima hektare tersebut menyasar pembuatan mal dan pusat perbelanjaan.

“Mal akan dibangun di tengah [bangunan utama]. Di atas bangunan terminal sisi timur dan barat akan dibangun pusat perbelanjaan berbentuk kios-kios. Jumlah detailnya nanti menyesuaikan,” terang Eko saat ditemui Solopos.com di kantornya, Rabu (13/7/2016).

Advertisement

Eko mengatakan total lahan seluas lima hektare di Terminal Tirtonadi tidak seluruhnya dikembangkan untuk sektor komersial. “Nantinya luas total lahan pengembangan sekitar empat hektare. Kami berikan sisa lahan untuk tempat parkir dan ruang terbuka hijau,” jelasnya.

Dikatakan Eko, pengelolaan terminal tipe A dengan sistem kerja sama antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah baru kali pertama di Indonesia. Pengelolaan pelayanan terminal akan diambil alih Kementerian Perhubungan. Sedangkan area komersial yang berdiri di atas lahan terminal, akan dikelola Pemerintah Kota (Pemkot) Solo.

“Kalau direalisasikan, ini jadi satu-satunya terminal tipe A yang pengelolaannya melibatkan kerja sama pemerintah pusat dan daerah. Sebelumnya belum ada yang seperti ini. Pengembangan terminal untuk mal dan pusat perbelanjaan untuk terminal bus AKDP-AKAP juga baru pertama kali di Indonesia,” bebernya.

Advertisement

Eko berharap pengembangan bisnis di Terminal Tirtonadi bisa menjadi upaya pemerataan pengembangan perekonomian di Solo bagian utara dan selatan. “Harapannya keberadaan mal dan pusat perbelanjaan ini bisa membantu meningkatkan perekonomian di Solo utara. Apalagi nanti setelah gerbang kota dipindah di sebelah utara. Ini bisa jadi magnet utama,” kata dia.

Menurut Eko, pihaknya dijadwalkan mengikuti rapat koordinasi bersama Wali Kota Solo dan jajaran terkait di Balai Kota, Kamis (14/7/2016) pagi, untuk membahas pengembangan pusat perdagangan di Terminal Tirtonadi.

Secara terpisah, Wakil Ketua Bidang Advokasi dan Riset Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Djoko Setijowarno, mengapresiasi langkah Pemkot Solo yang memiliki inisiatif mengembangkan Terminal Tirtonadi.

“Inisiatifnya menarik. Sekarang ini memang sudah zamannya transit oriented development. Terminal sebagai salah satu tempat transit, harus dikembangkan sedemikian rupa,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif