Jogja
Rabu, 13 Juli 2016 - 09:20 WIB

HARGA KEBUTUHAN POKOK : Harga Daging Ayam Mendekati Normal

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - JIBI/Harian Jogja/Bisnis Indonesia Ilustrasi

Harga kebutuhan pokok di Jogja mulai mendekati normal

 

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA-Harga daging ayam semakin turun setelah sebelumnya mencapai lebih dari Rp40.000 per kilogram (kg). Pada hari Senin (11/7/2016) kemarin, harga di Pasar Kranggan mencapai Rp42.000 per kg tetapi saat Harianjogja.com kembali memantau pada Selasa (12/7/2016), harga daging ayam semakin turun.

“Hari ini tadi saya jual Rp38.000 per kg, kemarin memang Rp40.000-an lebih,” tutur Jasman, pedagang daging ayam di Pasar Kranggan, Selasa siang.

Berbeda dengan komoditas pangan lainnya yang cenderung turun, harga daging ayam setelah Lebaran justru naik. Pada saat H 2, harga di pasaran mencapai Rp40.000 tetapi pada H+1 justru naik Rp2.000 per kg. Menurut Jasman hal ini sudah biasa terjadi. Harga pasca Lebaran akan naik kemudian tak berselang lama akan turun sampai menyentuh harga normal sekitar Rp30.000-35.000 per kg.

Advertisement

Ia menuturkan, penyebab naiknya harga daging ayam pasca Lebaran dikarenakan peternak dan perusahaan distributor ayam potong yang belum memulai kegiatan bisnisnya. Akibatnya, pasokan ayam untuk dijual di tingkat pengecer semakin minim. Pedagang terpaksa membeli ayam dari tempat jauh.

Saat kondisi normal, Jasman hanya kulakan ayam di Pleret, Bantul, tetapi kemarin ia kulakan sampai pesisir pantai selatan. “Sampai Sanden [Gunungkidul] kemarin. Makanya naiknya [harga daging ayam] itu buat ongkos transport kita,” dalihnya.

Selain untuk pengganti ongkos transportasi, kenaikan ini juga bersumber dari peternak ayam potong atau distributor yang sengaja menaikkan harganya. “Dari sana [pedagang di Sanden] juga [harganya] sudah dinaikkan jadi kita terpaksa naikin juga,” tuturnya.

Advertisement

Beruntung saat harga mahal kemarin, pedagang terbantu dengan jumlah permintaan yang tinggi sehingga pedagang di tingkat pasar tradisional tidak menanggung rugi. Saat itu permintaan konsumen mencapai 2 kuintal per hari dan saat ini sudah kembali normal menjadi 0,5 kuintal per hari.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif