Jogja
Rabu, 13 Juli 2016 - 02:40 WIB

CUACA EKSTREM : Waspada, Hujan Deras dan Angin Kencang Masih Ancam Sleman

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi bencana alam angin kencang. (JIBI/Harian Jogja/Dok.)

Potensi hujan deras dan angin kencang masih tinggi di wilayah Sleman.

Harianjogja.com, SLEMAN- Masyarakat diimbau untuk tetap waspada menghadapi gangguan cuaca yang saat ini terjadi. Pasalnya, potensi hujan deras dan angin kencang masih tinggi di wilayah Sleman.

Advertisement

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman Julisetiono Dwi Wasito, hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang masih berpotensi terjadi di wilayah Sleman. Dia berharap, masyarakat tetap waspada jika sewaktu-waktu terjadi bencana. “Senin (11/7) petang, sebuah pohon beringin diameter 60 cm tumbang dan merusak rumah warga di Sinduadi Mlati,” kata Julisetiono, Selasa (12/7).

Dia menyebut, satu pohon yang tumbang tersebut menimpa dua rumah warga Blunyah Gedhe / Ledok RT 9 RW 33 Sinduadi, Mlati, Sleman. Akibatnya, sebanyak lima orang penghuni kedua rumah tersebut mengalami luka ringan termasuk balita. “Semua korban hanya mengalami luka ringan, tidak dirujuk ke fasilitas kesehatan karena bisa diobati sendiri,” jelasnya.

Selain menimpa rumah Ambar, 47, yang dihuni empat orang dan satu balita, pohon tersebut juga merusak rumah Fitri, 30 yang dihuni tiga orang. Meskipun tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun kerugian akibat bencana tersebut ditaksir mencapai Rp60 juta. Pasalnya, rumah utama, dapur, peralatan elektronik dan perabotan rumah tangga milik Ambar mengalami rusak berat. Di rumah itu, hanya tersisa dua ruangan kecil saja.

Advertisement

“Kami taksir nilai kerusakan akibat bencana itu mencapai Rp50 juta. Sementara untuk rumah Fitri, taksiran kerusanakan yang ditimbulkan sekitar Rp10 juta karena bagian dapur dan perabotan rumah rusak sedang,” jelas dia.

Pihaknya berharap kewaspadaan masyarakat terhadap potensi bencana tetap ditingkatkan. “Pohon yang tumbang itu sudah rapuh dan terlalu rindang. Tidak kuat saat terkena angin kencang,” katanya menjelaskan penyebab tumpangnya pohon tersebut.

Selain hujan dan angin kencang, BPBD Sleman juga meminta masyarakat di daerah rawan longsor meningkatkan kewaspadaan saat hujan deras turun. Daerah Gayamharjo, Sambirejo, serta Bokoharjo yang berada di perbukitan wilayah Kecamatan Prambanan, misalnya, selama ini rawan longsor sehingga masyarakat harus meningkatkan kewaspadaannya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif