News
Rabu, 13 Juli 2016 - 17:35 WIB

BOM SOLO : Humas Polri: Nur Rohman Termasuk Pembuat Bom

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Barang bukti milik pelaku dan korban ditunjukkan saat rilis kasus bom bunuh diri di aula Mapolresta Solo, Senin (11/7/2016). Rilis tersebut menjelaskan hasil pengembangan dan olah tempat kejadian perkara (TKP) kasus bunuh diri di Mapolresta Solo, pelaku adalah Nur Rohman, yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) jaringan bom Bekasi. (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

Bom Solo di Mapolresta Solo satu hari jelang Lebaran dilakukan oleh pelaku tunggal Nur Rohman.

Solopos.com, JAKARTA – Pelaku bom bunuh diri di Mapolresta Solo, Nur Rohman termasuk pembuat bom. Ia termasuk yang pernah belajar membuat bom, meski berdaya ledak rendah.

Advertisement

“Nur Rohman termasuk yang membuat bom itu. Bomnya seperti apa. Kalau teman-teman lihat yang di bom Solo itukan low explosive, tapi materialnya seperti apa saya belum tahu,” kata Karo Penerangan Masyarakat (Penmas) Mabes Polri Brigjen Agus Rianto, di kantornya Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan, seperti dilansir detikcom, Rabu (13/7/2016).

Ia mengatakan hingga kini masih dilakukan penyelidikan terkait dengan material bahan peledak. Pada sehari jelang lebaran, Selasa (5/7/2016) di lokasi, polisi menemukan gotri hingga bubuk mesiu yang merupakan material bom. Karena daya ledaknya rendah, jenazah pelaku tidak hancur.

Nur Rohman sudah lama diincar polisi. Dia pernah lolos dari operasi penangkapan polisi di Bekasi.

Advertisement

Nur tidak kabur dengan tangan kosong saat lolos dari penangkapan itu. Dia membawa tiga bom. Jaringan terorisme Nut Rohman juga masih dicari terus.

“Yang bersangkutan pada saat kita lakukan penangkapan di Bekasi pada akhir 2015 tahun lalu itu kan kita tangkap 3. Salah satunya Nur Rohman. Pada saat itu yang bersangkutan berhasil Lolos dengan membawa bahan peledak yang sudah siap, itu yang kita Buru,” ujar Agus.

“Kalau keterkaitan dengan Bekasi tentunya berkaitan juga dengan yang lain. Jaringan yang lain kan mereka sumbernya ada pemimpinnya. Kalau misalnya dari sektor-sektornya atau pun kelompok ini tidak secara langsung tapi kan terkait dengan lainnya. Tentunya ini yang masih kita dalami. Yang pasti ada jaringannya,” kata Agus.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif