Jogja
Selasa, 12 Juli 2016 - 16:20 WIB

TENAGA KERJA KULONPROGO : Ribuan Warga Pilih Merantau, Ini Alasannya

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seorang petugas layanan penempatan kerja memberikan informasi seputar kesempatan kerja di Kulonprogo maupun luar daerah di Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Kulonprogo, Jumat (8/7/2016). (Rima Sekarani I.N/JIBI/Harian Jogja)

Tenaga kerja Kulonprogo banyak yang merantau ke kota besar

Harianjogja.com, KULONPROGO-Selain upah minimum kabupaten (UMK) yang cenderung lebih rendah, sebagian masyarakat lokal menilai Kulonprogo belum menjadi wilayah yang menjanjikan untuk membuat usaha mandiri. Ribuan orang kemudian memutuskan mencari penghasilan dengan merantau ke luar daerah atau bahkan luar negeri.

Advertisement

Dwi Purnomo mengaku sudah sekitar 12 tahun merantau ke Karawang, Jawa Barat. setelah sempat menganggur hingga setengah tahun, lulusan SMK Negeri 2 Pengasih itu bekerja di sebuah pabrik suku cadang otomotif sejak Maret 2004 lalu.

Saat itu, dia merasa lebih baik bekerja di luar daerah karena kurangnya kesempatan kerja di Kulonprogo. “Kalaupun ada, kebanyakan itu sales. Jadi kurang tertarik,” kata Dwi, Jumat (8/7/2016) lalu.

Menurut Dwi, gaji bulannya terbilang tinggi. Hal itu mengingat UMK Karawang yang hampir tiga kali lipat dari Kulonprogo. Meski begitu, biaya hidup di perantauan pun lebih mahal sehingga dia tetap harus bijak dalam mengelola keuangan. Namun, hal itu tidak membuat semangatnya surut. Dia masih betah bekerja di Karawang karena tuntutan kebutuhan ekonomi.

Advertisement

Dwi sebenarnya ingin pulang dan mencari nafkah di Kulonprogo saja agar dekat dengan keluarga. Dia berencana membuka usaha mandiri. Namun dia menyatakan belum memasang target khusus untuk merealisasikannya.

“Ini kalau mau buka usaha di rumah rasanya masih terlalu sulit. Pasarnya belum ada dan konsumennya pun terbatas,” ujar warga Ngargosari, Samigaluh itu.

Sementara itu, Kepala Bidang Tenaga Kerja Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Kulonprogo, Heri Darmawan mengungkapkan, banyak masyarakat Kulonprogo yang tercatat pergi bekerja ke luar daerah dan luar negeri setiap tahun.

Advertisement

Standar upah atau gaji yang lebih tinggi menjadi alasan terpopuler. Menurutnya, Kulonprogo juga harus mengakui jika pelayanan tenaga kerja sektor formal memang belum terlalu memadai, misalnya terkait fasilitas asrama bagi pekerja.

Heri memaparkan, Pemkab Kulonprogo selama ini berupaya memotivasi generasi muda, khususnya calon pencari kerja, untuk bekerja dan berkarya di daerah masing-masing. Melalui layanan bursa kerja khusus (BKK) di sejumlah SMK, siswa kelas XII diberikan pemahaman tentang peluang kerja di Kulonprogo.

Pemerintah juga berusaha memfasilitasi masyarakat yang ingin mengembangkan potensi wilayah maupun keterampilan diri untuk membuat rintisan usaha mandiri.

Meski begitu, pemerintah tetap tidak bisa melarang masyarakat yang tetap ingin merantau. Namun, persiapan bekal pengetahuan dan keterampilan tidak boleh diabaikan. Heri pun tidak menyarankan untuk asal ikut kerabat atau teman yang sudah lebih dulu bekerja di luar daerah.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif