Soloraya
Selasa, 12 Juli 2016 - 20:15 WIB

PKL SOLO : DPRD Minta Pemkot Antisipasi Luberan Pedagang Sunday Market di Sekitar Manahan

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Suasana keramaian Sunday Market Manahan, Minggu (12/6/2016). Paguyuban PKL Sunday Market nekat kembali menarik retribusi pedagang Sunday Market. (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Solopos)

PKL Solo, DPRD minta Pemkot mengantisipasi luberan pedagang Sunday Market.

Solopos.com, SOLO–Komisi III DPRD mewanti-wanti Pemkot agar mengantisipasi luberan pedagang di luar Stadion Manahan buntut penutupan Sunday Market. Legislator khawatir peliburan Sunday Market selama lima pekan menimbulkan efek domino yakni kemacetan lalu lintas.

Advertisement

Anggota Komisi III, Suharsono, saat ditemui Solopos.com di ruang kerjanya, Selasa (12/7/2016), mengatakan peliburan Sunday Market dapat memicu ekses negatif jika Pemkot abai mengelola pedagang. Menurut Suharsono, pedagang berpotensi berjualan di sepanjang Jl. Menteri Supeno (belakang Manahan) dan jalur sekeliling stadion yang lain seiring penutupan Sunday Market.

“Hal ini harus diantisipasi. Jangan sampai peliburan kegiatan berdampak kemacetan di wilayah Manahan. Apalagi ini sampai lima pekan,” ujarnya.

Suharsono menilai pengelola Manahan dan dinas terkait harus tegas jika ada yang ngeyel berjualan selepas keluarnya surat edaran penutupan Sunday Market. Pemkot berencana meliburkan kegiatan mulai Minggu (17/7/2016) hingga Minggu (14/8/2016) untuk persiapan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional yang digelar 8-10 Agustus.

Advertisement

“Kalau sudah menjadi kebijakan ya dinas harus mengamankan. Jangan sampai ada konflik di lapangan karena Pemkot tidak becus mengendalikan pedagang,” tuturnya.

Selain langkah penertiban, Komisi III mendorong sosialisasi yang menyeluruh pada 1.500 pedagang Sunday Market. Menurut Suharsono, pekan ini sosialisasi harus digencarkan agar pedagang tidak kecele sehingga nekat berjualan di luar Manahan. Meski demikian, dia tetap berharap Pemkot tak meliburkan Sunday Market hingga lima pekan.

“Kami pikir dua pekan sudah cukup untuk persiapan,” kata dia.

Advertisement

Disinggung alasan peliburan agar fasilitas seperti taman tak rusak selepas Sunday Market, dia menilai hal itu dapat diantisipasi. Menurut politikus PDI Perjuangan ini, Pemkot tinggal mengamankan fasilitas yang berpotensi rusak saat Sunday Market.

“Bisa dijaga petugas. Pemkot juga bisa mengarahkan PKL agar tidak berjualan di sana.”

Anggota Komisi III, Maria Sri Sumarni, meminta Pemkot tak meninggalkan aspirasi pedagang yang ingin tetap berjualan. Maria mendorong ada jalan tengah agar kepentingan Pemkot dan pedagang dapat terwadahi. “Apalagi Sunday Market selalu dicari warga saat akhir pekan,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif