Pialaeropa
Selasa, 12 Juli 2016 - 07:30 WIB

PIALA EROPA 2016 : Joachim Low Tolak Format 24 Tim

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Joachim Low. (REUTERS/Charles Platiau)

Piala Eropa 2016 menjadi Euro pertama yang menggunakan format 24 tim.

Solopos.com, PARIS — Format 24 tim dalam Euro banyak mengundang kritik. Pelatih Timnas Jerman, Joachim Low, menjadi salah satu orang yang paling lantang menyuarakan kritikannya.

Advertisement

Der Trainner berusia 56 tahun tersebut menganggap 24 kontestan terlalu banyak. Hal itu bisa mempengaruhi kualitas turnamen. Jerman angkat koper dari Piala Eropa 2016 setelah dikalahkan tuan rumah Prancis 0-2 di semifinal.

“Saya pikir 24 tim terlalu banyak. Piala Dunia akan menjadi 40 tim dan ini akan terus bertambah, dan terus bertambah, dan ini masalah yang sangat panjang. Terkadang Anda merasakan sepak bola tidak terlalu bagus. Kualitas menyedihkan,” jelas Low, seperti dilansir Eurosports.com, Minggu (10/7/2016).

Bisa saja pernyataan Low didasarkan pada minimanya gol di Piala Eropa 2016. Tercatat, 22 dari 50 laga yang sudah dilalui berlangsung dengan skor kacamata di babak pertama. Dua anak buah Low di Timnas Jerman, Mats Hummels, dan Lukas Podolski juga tidak setuju dengan format 24 tim.

Advertisement

“Ada banyak tim yang tidak ingin menguasai bola dan hanya menyiapkan orang di belakang,” jelas Hummels.

Mantan striker Timnas Inggris, Alan Shearer, juga tidak menyukai format 24 tim. “Khususnya di laga penutup grup, kami banyak menyaksikan tim-tim bertahan sangat dalam untuk mendapatkan sebiji poin yang cukup untuk membawa mereka lolos ke babak berikutnya, seperti Slovakia melawan Inggris. Itu yang terjadi jika Anda berada di peringkat ketiga agar tetap lolos dari fase grup. Saya berpikir kualitas tidak setinggi sebelumnya, namun dengan tambahan delapan tim ekstra, itu bukan sesuatu yang membuatku terkejut,” jelas Shearer kepada BBC Sports, seperti dilansir Squawka.

Meski demikian, tidak sedikit pula yang pro terhadap format baru ini. Direktur Turnamen UEFA, Martin Kallen, mengatakan penampilan mengejutkan Wales dan Islandia sebagai tim debutan pada Euro 2016 bisa memberi dampak positif bagi kelangsungkan sepak bola di negara masing-masing. Dalam format 24 tim di Piala Eropa 2016, Wales dan Islandia lolos ke putaran final setelah sebelumnya mereka selalu gagal mencatatkan nama sebagai kontestan Euro.

Advertisement

Sebagai tim pendatang baru, Wales dan Islandia membuat kejutan lolos hingga perempat final. Bisa jadi, seandainya Euro 2016 tetap memakai 16 tim, mungkin pencinta sepak bola tidak akan disuguhi kejadian-kejadian unik atau menyaksikan momen langka, seperti penampilan kiper 40 tahun dengan baju dan celana lengan panjangnya, aksi fans Irlandia Utara yang mencuri perhatian, kejutan Albania membuat gol perdana di turnamen major, atau tendangan bebas brilian Gareth Bale.

“Saya rasa, akan ada kejutan di negara-negara itu dan kita akan lihat lebih banyak ana-anak di sana yang tertarik bermain sepak bola,” jelas Kallen.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif