Soloraya
Selasa, 12 Juli 2016 - 23:00 WIB

PENDIDIKAN KARANGANYAR : Disdikpora Segera Evaluasi Sekolah Kekurangan Siswa

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Pendidikan Karanganyar, sejumlah SD negeri di Karanganyar kekurangan siswa.

Solopos.com, KARANGANYAR–Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (Disdikpora) Karanganyar akan melakukan evaluasi hasil penerimaan siswa didik baru (PPDB) tahun ajaran 2016/2017, Senin (18/7/2016).

Advertisement

Evaluasi akan meliputi juga jumlah rombongan belajar (rombel) di seluruh sekolah, baik sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), dan sekolah menengah atas (SMA).

Penjelasan itu disampaikan Kepala Disdikpora Karanganyar, Sutarno, saat diwawancara wartawan, Selasa (12/7). “Evaluasi proses dan hasil PPDB kami lakukan 18 Juli 2016,” tutur dia.

Dia mengakui beberapa sekolah kesulitan mendapatkan jumlah ideal murid baru per rombel atau kelas. Idealnya, menurut Sutarno, satu rombel atau satu kelas diisi oleh 36 siswa.

Advertisement

“Baik SD, SMP atau SMA, idealnya jumlah murid per rombel atau per kelasnya ya 36 anak. Ada beberapa sekolah yang selalu kesulitan mendapatkan murid dengan jumlah ideal,” imbuh dia.

Sutarno mengaku belum bisa memastikan solusi apa yang akan diterapkan untuk sekolah-sekolah seperti itu. Sebab opsi peleburan (regrouping) tidak bisa sembarangan diterapkan.

“Ya nanti setelah rapat kita lihat seperti apa solusinya. Regrouping juga kan harus lihat kondisi geografisnya seperti apa, sekolah alternatifnya jauh atau tidak dari rumah warga,” terang dia.

Advertisement

Di sisi lain, lebih dari 20 persen SD di Bumi Intanpari kekurangan murid tahun ini. Jumlah SD di Bumi Intanpari tercatat 475 unit, tersebar di 17 wilayah kecamatan.
Informasi itu disampaikan Sekretaris Disdikpora, Agus Haryanto, saat dihubungi Solopos.com melalui telepon seluler (ponsel).

“[SD kekurangan murid] banyak itu. Ya, 20 persen lebih, dari 475 sekolah,” tutur dia. Agus tak menampik kemungkinan sekolah-sekolah itu tak mendapat jumlah murid baru yang representatif pada masa penerimaan siswa baru tahun ajaran 2016/2017.

Menurut dia situasi sekolah kekurangan murid segera dipetakan untuk bahan evaluasi. Hasil inventarisasi dan pemetaan menjadi bahan untuk dilaporkan kepada Bupati. “Sedang diinventarisasi. Setelah itu kita laporkan kepada Pak Bupati,” imbuh dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif