News
Selasa, 12 Juli 2016 - 20:00 WIB

LEBARAN 2016 : Jualan Selongsong Ketupat, Sehari Kantongi Rp5 Juta

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Lebaran 2016 membuat penjual selongsong ketupat raup untung besar.

Solopos.com, SOLO–Seorang wanita paruh baya terlihat duduk santai di atas tikar di pelataran Pasar Legi Solo, Selasa (12/7/2016) pagi. Puluhan kendaraan bermotor yang melintas di depannya tiap menit tidak lagi dia hiraukan.

Advertisement

Tangannya cekatan menganyam lembaran demi lembaran janur kuning yang ada di hadapannya. Tak kurang dari tiga menit, wanita bernama Tugini itu berhasil menyelesaikan selongsong ketupat dari daun kelapa yang berwarna kuning itu.

Tugini yang mengenakan kaus lorek berwarna merah putih itu pun langsung melanjutkan pembuatan selongsong ketupat lainnya. Dia masih harus menyelesaikan puluhan selongsong ketupat yang sudah dipesan pelanggan.

Ibu berusia 55 tahun itu mengaku bisa menjual ratusan selongsong ketupat setiap hari. Tak heran jika hasil keringat bersama keluarganya bisa menghidupi anak-anaknya. Dia berjualan mulai H-2 Lebaran 2016. Dia membuka dagangan mulai pukul 04.00 WIB-12.00 WIB. Selama delapan jam berjualan, dia dan anggota keluarganya berhasil mengantongi omzet jutaan rupiah setiap hari.

Advertisement

“Kalau jumlah ketupatnya enggak bisa terhitung berapa jumlahnya. Kalau hasilnya ya sekitar Rp5 jutaan sehari,” katanya saat berbincang dengan Solopos.com, Selasa pagi.

Wanita asal Grogol, Sukoharjo itu menjualnya dengan harga Rp10.000/10 selongsong ketupat pada Selasa. Harga selongsong ketupat tersebut telah naik dari sebelumnya Rp8.000/10 selongsong. Kenaikan disebabkan pasokan janur yang mulai langka mendekati perayaan Lebaran Ketupat yang biasanya dirayakan tujuh hari setelah Idul Fitri.

Wanita paruh baya itu mengaku berjualan selongsong ketupat bukanlah pekerjaan utamanya. Biasanya, berdagang daging ayam di Pasar Pondok, Sukoharjo. Dia rela tidak berjualan daging ayam karena keuntungan berjualan selongsong ketupat lebih menggiurkan. Apalagi, peminat daging ayam sempat berkurang karena harganya saat ini masih tinggi.

Advertisement

“Saya biasanya berjualan daging ayam, tetapi saya titipkan anak buah saya. Soalnya keuntungannya lebih besar berjualan selongsong ketupat daripada daging ayam. Apalagi kalau Lebaran seperti ini sangat ramai,” tuturnya.

Berkah Lebaran juga dirasakan oleh warga Wonosari, Klaten, Untari. Ibu berusia 40 tahun itu bisa menjual hingga 500 selongsong ketupat setiap hari. Satu ikat berisi sepuluh selongsong ketupat dijual seharga Rp10.000.

“Sehari kalau berjualan bisa 500 selongsong ketupat. Biasanya yang membeli banyak yang bakul yang dijual lagi, tetapi ada juga yang masyarakat langsung,” katanya. Dia memperkirakan penjualan selongsong ketupat akan tetap tinggi hingga Rabu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif