News
Senin, 11 Juli 2016 - 21:15 WIB

TAS PLASTIK BERBAYAR : Penjualan Plastik Ramah Lingkungan Meningkat

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kantong plastik berbayar (JIBI/Solopos/Dok)

Tas plastik berbayar, penjualan plastik ramah lingkungan meningkat.

Solopos.com, SOLO–Penjualan kantong plastik ramah lingkungan mengalami peningkatan setelah beberapa ritel modern menerapkan kebijakan plastik berbayar. Masyarakat pun diajak untuk lebih bijak dalam menggunakan kantong plastik saat berbelanja.

Advertisement

Marketing Manager Sinar Joyoboyo Plastik, Gilang Yogantoro, menuturkan penjualan plastik secara keseluruhan meningkat sekitar 30% hingga Juni 2016. Kebijakan pemerintah dalam menerapkan plastik berbayar di toko modern tidak begitu mempengaruhi penjualan plastik di masyarakat.

Dia mengaku mendukung program pemerintah dalam mengurangi sampah plastik tersebut. Oleh sebab itu, Sinar Joyoboyo juga memproduksi plastik ramah lingkungan agar sejalan dengan program pemerintah.

Advertisement

Dia mengaku mendukung program pemerintah dalam mengurangi sampah plastik tersebut. Oleh sebab itu, Sinar Joyoboyo juga memproduksi plastik ramah lingkungan agar sejalan dengan program pemerintah.

“Kami tidak ada masalah [dengan penerapan plastik berbayar]. Justru malah menambah, kalau dihitung secara kasar justru naik sekitar 30%. Kami memiliki program yang sejalan dengan program pemerintah, termasuk  yaitu memproduksi plastik ramah lingkungan,” tuturnya kepada wartawan, Senin (11/7/2016).

Menurutnya, penjualan terbesar dari plastik yang mudah terurai seperti yang sudah digunakan di toko modern saat ini. Tidak melulu berjualan, Sinar Joyoboyo juga berupaya untuk mengedukasi masyarakat agar menggunakan plastik yang tepat dan hemat.

Advertisement

Tahun ini produsen plastik setempat juga terus memperluas ekspansi bisnisnya. Mereka terus mengembangkan penjualan plastik di luar Jawa.

Sementara, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart) kembali memberlakukan uji coba kantong plastik berbayar secara nasional mulai 1 Juli. Kebijakan itu diterapkan untuk membantu pemerintah menekan sampah plastik.

Corporate Communication GM Alfamart, Nur Rachman, mengatakan langkah tersebut dilakukan menyusul berakhirnya masa uji coba pertama pada 21 Februari-31 Mei. Uji coba kantong plastik berbayar tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) dimana masyarakat yang berbelanja di toko ritel modern diimbau membawa tas belanja sendiri atau dikenakan Rp200/kantong.

Advertisement

Nur Rachman yang juga menjadi Ketua Bidang Komunikasi dan Media Aprindo, itu menuturkan penggunaan kantong plastik konvensional berhasil turun sekitar 30%. Cukup banyak masyarakat yang memilih membawa kantong belanja dari rumah.

“Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi KLHK terlihat penurunan penggunaan kantong plastik sebesar 25% sampai 30% selama masa uji coba tiga bulan lalu. Sekitar 87,2 persen masyarakat menyatakan dukungannya dan 91,6 persen bersedia membawa kantong belanja sendiri dari rumah,” ujarnya dalam rilis yang diterima Solopos.com belum lama ini.

Saat ini spesifikasi kantong plastik yang digunakan sebagian besar ritel modern seperti Alfamart sudah menggunakan plastik jenis biodegradable seperti oxium, greene, dan EPI yang mudah terurai. Dia optimistis program tersebut akan membuat masyarakat lebih sadar terhadap bahaya penggunaan plastik.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif