Soloraya
Senin, 11 Juli 2016 - 18:43 WIB

BOM SOLO : Polisi Pastikan Pelaku di Mapolresta Solo Nur Rohman

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas memindahkan jenasah pengebom bunuh diri di Mapolresta ke RS Bhayangkara Semarang untuk identifikasi lebih lanjut, Selasa (5/7/2016). (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Bom Solo, polisi memastikan pelaku bom bunuh diri di Mapolresta Nur Rohman.

Solopos.com, SOLO–Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono memastikan pelaku bom bunuh diri di Mapolresta Solo pada H-1 Lebaran atau Selasa (5/7/2016) tersebut adalah Nur Rohman bin Sehno Wigyo Wiyono. Dia mengatakan pihaknya telah melakukan tes deoxyribose-nucleic acid (DNA) terhadap pelaku bom bunuh diri di Mapolresta Solo dengan kedua anak biologis Nur Rohman. Hasilnya, DNA pelaku bom bunuh diri tersebut identik dengan DNA anak biologis Nur Rohman.

Advertisement

“Baru saja dilaporkan kepada saya, hasil pemeriksaan DNA, bahwa DNA dari Nur Rohman identik dengan DNA anak biologisnya. Jadi saya simpulkan, 99,9% pekaku bom bunuh diri di Mapolresta Solo adalah Nur Rohman bin Sehno Wigyo Wiyono,” terang Condro yang didampingi Kapolresta Solo, Kombes Pol Ahmad Luthfi di Mapolresta Solo, Senin (11/7/2016).

Berdasarkan identifikasi dari data Sentific Investigation, finger print pelaku bom bunuh diri di Mapolresta solo sesuai dengan daftar pencarian orang (DPO) pelaku bom bekasi atas nama Nur Rohman. Condro menambahkan Siti Aminah selaku istri Nur Rohman juga mengaku bahwa jenazah pelaku bom buhun diri adalah suaminya. Nur Rohman merupakan anggota dari jaringan teroris yang pernah digrebek di Bekasi namun berhasil meloloskan diri.

“Rangkaian rakitan bom yang digunakan pelaku menggunakan casing press cooker dengan daya ledak low explosive, sedangkan komponen rakitan bom telah teridentifikasi guna penyelidikan lebih lanjut. Ke depan polri akan terus meningkatkan pengamanan dan polri berharap masyarakat dapat memberikan informasu kepada polri terkait dengan Kamtibmas,” tutur Condro.

Advertisement

Dalam jumpa pers tersebut, polisi juga menunjukan berbagai barang bukti atas kasus bom bunuh diri di Mapolresta Solo. Barang-barang seperti sepeda motor Suzuki Nex berpelat nomor AD 6136 HW hingga pakaian pekaku, termasuk korban dari personel polisi juga ditunjukan kepada wartawan.

Selain itu, kini polisi akan terus memburu jaringan pelaku bom bunuh diri di Mapolresta Solo. Mereka membutuhkan partisipasi masyarakat untuk memberikan informasi terkait rekam jejak Nur Rohman.

“Imbauan kepada masyarakat, agar kejadian ini tidak terulang, diperlukan partisipasi dan kerja sama memberikan informasi kepada kepolisian terkait pelaku bom bunuh diri atas nama Nur Rohman,” jelas Kapolda Jateng.

Advertisement

Condro mengatakan masyarakat bisa memberitahukan kepada polisi soal informasi pelaku bom bunuh diri pernah singgah di mana saja, pernah mengunjungi siapa saja, pernah datang di mana saja, dan lain lain. Menurut dia, informasi itu penting untuk mengungkap jaringan pelaku terorisme bukan hanya di Solo, tapi secara nasional.

“Masyarakat bisa memberitahu pelaku ini pernah datang ke kota mana saja? Informasi itu kami perlukan untuk mencegah kejadian [teror] berikutnya. Selain itu, informasi diperlukan kami untuk bisa segera mengungkap jaringan-jaringan pekaku,” ujar Condro.

Condro mengatakan walaupun pekaku terorisme di Mapolresta Solo telah meninggal dunia, namun tim Densus 88 akan tetap melakukan pengejaran terhadap jaringannya. Menurut dia, pihaknya sudah melakukan olah TKP dan memeriksa sebanyak 26 saksi. Hasil olah TKP dan keterangan dari saksi diperlukan untuk penyelidikan lebih lanjut.

“Walaupun pelaku terorisme sekaligus pelaku bom bunuh diri di Mapolresta Solo sudah meninggal dunia, untuk kasusnya tentu dihentikan dengan pelaku Nur Rohman. Namun, jaringanya tetap dilakukan pengejaran oleh Tim Densus 88. Oleh karenanya, hasil olah TKP dan informasi-informasi dari saksi sangat diperlukan,” jelas Condro.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif