SOLOPOS.COM - Polisi membawa kantong berisi jenazah Nur Rohman, pelaku bom bunuh diri di Mapolresta Solo, Selasa (5/7/2016). (JIBI/Solopos/Antara/Maulana Surya)
Bom bunuh diri yang diledakkan di Mapolresta Solo dipastikan dilakukan oleh Nur Rohman.
Semarangpos.com, SEMARANG – Hasil pemeriksaan sampel deoxyribose-nucleic acid (DNA) dari jasad pelaku bom bunuh diri di Mapolresta Solo, 5 Juli 2016, menunjukkan 99% adalah Nur Rohman yang jenazah hingga kini masih berada di RS Bhayangkara Semarang, Jl. Brigjen Sudiarto No. 140.
Kepastian Nur Rohman sebagai pelaku bom bunuh diri di Mapolresta Solo itu diungkapkan Kapolda Jawa Tengah (Jateng) Irjen Pol. Condro Kirono kepada wartawan seusai halalbihalal dengan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di Semarang, Senin (11/7/2016). “Dari hasil pemeriksaan DNA terhadap keluarga pelaku bom bunuh diri [di Mapolresta Solo] menunjukkan 99% adalah Nur Rohman,” katanya.
Kapolda menambahkan kartu tanda penduduk (KTP) dan sama sidik jari sudah sama yakni Nur Rohman warga Sangkrah, RT 001/RW 12, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo. Menurut Kapolda, Nur Rohman diduga masih ada kaitannya dengan jaringan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) serta dengan otak pelaku bom Thamrin, Jakarta pada 14 Januari 2016 lalu, yakni Bahrun Naim.
“Sudah ditemukan benang merah Nur Rohman dengan Bahrun Naim, sebagaimana pernah disampaikan Kapolri,” tandas Condro.
Bahrun Naim diduga anggota ISIS asal Indonesia yang saat ini masih berada di Suriah. Aksi yang dilakukan Nur Rohman disinyalir merupakan perintah dari Bahrum Naim. Seperti diketahui, sebuah ledakan berasal dari bom bunuh diri mengguncang Markas Polresta (Mapolresta) Solo, Selasa (5/7/2016) pagi sekitar pukul 07.40 WIB.
Dalam peristiwa itu, satu orang pelaku bom bunuh diri tewas dan satu anggota Polresta Solo Bripka Bambang mengalami luka, serta masih dirawat di RS Panti Waluyo, Solo.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya