Jogja
Minggu, 10 Juli 2016 - 10:30 WIB

WISATA KULONPROGO : Rela Datang Subuh Demi Foto di Kalibiru

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seorang pengunjung Kalibiru berfoto di salah satu wahana obyek wisata alam Kalibiru, Desa Hargowilis, Kecamatan Kokap, Kulonprogo, Jumat (8/7/2016). (Rima Sekarani I.N/JIBI/Harian Jogja)

Wisata Kulonprogo membludag pada libur lebaran kali ini

Harianjogja.com, KULONPROGO– Pengunjung yang ingin berfoto di wahana andalan wisata alam Kalibiru sering kali harus rela antre beberapa jam. Banyak pula pengunjung yang kecele karena pengelola bisa menutup pendaftaran sewaktu-waktu apabila kuota hari itu sudah penuh.

Advertisement

Sebagian diantara mereka kemudian berinisiatif datang sejak subuh atau bahkan menginap di obyek wisata yang terletak di Desa Hargowilis, Kecamatan Kokap, Kulonprogo itu.

Waktu baru menunjukkan sekitar pukul 08.00 WIB ketika belasan orang sudah tampak duduk dan berdiri di dekat Spot Bundar, salah satu wahana foto yang disediakan pengelola Kalibiru pada Jumat (8/7/2016).

Advertisement

Waktu baru menunjukkan sekitar pukul 08.00 WIB ketika belasan orang sudah tampak duduk dan berdiri di dekat Spot Bundar, salah satu wahana foto yang disediakan pengelola Kalibiru pada Jumat (8/7/2016).

Mereka sudah bersiap mengantre sebelum fasilitator wahana tersebut datang. Begitu ada seseorang berseragam oranye, mereka langsung mendekat dan mengatakan ingin mendaftar untuk berfoto di Spot Bundar. Meski belum memegang tiket untuk dijual, petugas itu tetap berusaha melayani pengunjung dengan mencatat nama-nama mereka di selembar kertas kecil.

Karina, Sofia, Ita, Ima, dan Faisal menjadi bagian diantara pengunjung yang sudah siaga sejak pagi. Mereka terlihat antusias ketika ada petugas lain yang datang dengan menenteng bendelan tiket foto. Lima bersaudara asal Surabaya, Jawa Timur itu langsung mengeluarkan uang sebanyak Rp75.000 untuk mendapatkan lima lembat tiket.

Advertisement

“Kemarin setelah salat Idul Fitri langsung silaturahmi kanan-kiri lalu berangkat habis dhuhur. Sampai Jogja sudah subuh dan segera menuju Goa Pindul,” kata Hidayat, ayah dari Faisal dan keempat anak lainnya tadi.

Hidayat bersama istri dan anak-anaknya sengaja memilih Jogja sebagai destinasi libur lebaran tahun ini. Sudah tiga hari terakhir mereka merasa menjadi pengembara karena tidak kebagian kamar hotel.  Mereka menempuh perjalanan panjang bersama dengan sebuah mobil pribadi dan berhenti untuk salat, makan, mandi, serta piknik.

Berbekal informasi dari berbagai media, Hidayat berinisiatif melajukan mobilnya ekstra pagi ke Kalibiru. Mereka lalu tiba di desa wisata itu beberapa menit setelah adzan subuh berkumandang, yaitu sekitar pukul 05.00 WIB.

Advertisement

“Kata orang, Kalibiru bakal ramai kalau datangnya siang sedikit jadi kami berusaha datang jauh lebih awal,” ujar guru berusia 57 tahun itu.

Anak-anak Hidayat menunggu hingga setengah jam sebelum petugas memanggil nomor urut tiket mereka. Namun, Hidayat dan istrinya tidak ikut naik karena takut.

Begitu pula dengan si bungsu Faisal yang tiba-tiba mengurungkan niatnya karena merasa was-was setelah melihat beberapa orang naik ke Spot Bundar. “Saya juga cukup menemani anak saja,” ucap dia.

Advertisement

Ribuan pengunjung memang biasa membanjiri Kalibiru selama musim liburan. Salah satu pengelola Kalibiru, Sadali mengatakan, pengunjung Kalibiru pada H-1 dan H-2 lebaran kemarin tercatat sekitar 2.000 orang per hari. Setelah sempat turun sedikit menjadi sekitar 1.900 orang pada Rabu (6/7/2016), angka tersebut meningkat signifikan pada hari berikutnya menjadi lebih dari 4.500 orang. Jumlah pengunjung harian diperkirakan akan terus bertambah hingga Minggu (10/7/2016).

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif