News
Sabtu, 9 Juli 2016 - 09:20 WIB

KECELAKAAN UDARA : Ini Sejarah Helikopter Bell 205 di Indonesia

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Anggota TNI dan Polri mengamankan lokasi jatuhnya Helicopter milik TNI AD yang jatuh di pemukiman warga di Dusun Kowang, Tamanmartani, Kalasan, Sleman, DI. Yogyakarta, Jumat (8/7/2016). Tiga dari enam orang dalam heli dinyatakan tewas. (Desi Suryanto/JIBI/Harian Jogja)

Kecelakaan udara berupa helikopter jatuh terjadi di Kalasan Sleman.

Harianjogja.com, SLEMAN – Helikopter jenis Bell 205 milik Skadron 11/Serbu Pusat Penerbang TNI AD dengan nomor Registrasi HA-5073  jatuh dan menimpa dua rumah warga di Dusun Kowang RT 1 RW 1, Tirtomartani, Kalasan, Sleman, Jumat (8/7/2016) sore. Bagaimana sejarah helikopter tersebut di Indonesia?

Advertisement

Kadispenad Brigjen Sabrar Fadhilah menyampaikan HA 5073 dipastikan telah berusia 40 tahun. Menurut Sabrar berasal dari pabrikan tahun 1976.

“Heli tersebut pabrikan Amerika Serikat buatan tahun 1976,” ungkap dia, saat dihubungi Harianjogja.com melalui ponselnya, Jumat (8/7/2016) malam.

Sekadar diketahui, Bell 205 A-1 didatangkan dari Amerika Serikat yang dibeli bekas dari salahsatu penerbangan sipil kurun waktu 1977 hingga 1978. Ketika itu, heli tersebut kemudian diretrofit agar tampak baru di hanggar Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) dengan jumlah 18 unit.

Advertisement

Modifikasi itu menghasilkan Bell 205 mampu menggotong senapan mesin kaliber 7,6 milimeter dan menjadi salahsatu tulang punggung kavaleri udara di Skuadron Udara 11/Serbu Puspenerbad di Semarang Jawa Tengah.

Tetapi dalam perkembangannya Bell 205 terus berjatuhan salahsatunya pada 2004 silam di Aceh yang menewaskan delapan anggota TNI. Selanjutnya Bell 205 dengan nomor ekor HA 5073 ikut menyusul jatuh di Dusun Kowang, Tamanmartani, Kalasan.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif