News
Sabtu, 9 Juli 2016 - 07:55 WIB

HELIKOPTER JATUH : Inilah Francisca Nila Agustin, Perempuan Sipil di Heli Pengamanan Jokowi

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto Francisca Nila Agustin (kedua dari kanan) bersama keluarganya. (Iskandar/JIBI/Solopos)

Helikopter yang jatuh di Kalasan, Sleman, adalah helikopter militer. Namun salah satu penumpangnya merupakan warga sipil asal Colomadu.

Solopos.com, KARANGANYAR — Keberadaan Francisca Nila Agustin, 24, dalam helikopter TNI AD yang jatuh di Kalasan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jumat (8/7/2016) menjadi tanda tanya. Pasalnya, Nila adalah satu-satunya warga sipil yang ikut dalam penerbangan helikopter militer yang dipakai untuk pengamanan kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu.

Advertisement

Ternyata, Francisca diketahui bekerja pada salah satu klinik di kawasan Colomadu, Karanganyar. Perempuan lajang itu merupakan warga RT 001/RW 001 Dusun Serangan, Desa Blulukan, Colomadu, Karanganyar.

“Saya juga tidak tahu karena setahu saya Mbak Nila bekerja di klinik deket sini. Kalau pengin jelas nanti tanya ke orang tuanya yang saat ini lagi njemput Ke Jogja,” ujar ketua RT 001, Jimanto, Jumat malam.

Sepengetahuan Jimanto, Nila dikenal baik dalam pergaulan di masyarakat kampung tersebut. Karena itu warga banyak yang mengenal nama Francisca yang sering dipanggil dengan sebutan Nila. Dia menjelaskan Nila adalah putra kedua dari tiga bersaudara pasangan Sri Marjono dan Sri Widati.

Advertisement

Namun hingga informasi ini diperoleh pukul 22.15 WIB, belum diketahui kapan dan di mana Francisca akan dimakamkan. Pasalnya, keluarga yang menjemput belum pulang sehingga puluhan warga yang melayat hanya mempersiapkan menata kursi.

Sejumlah anggota TNI dan Polri kemarin malam beberapa di antaranya juga bertanya-keberadaan Nila. Namun karena keluarga Nila tak ada yang di rumah karena menjemput korban ke Jogja, mereka juga tak mendapat kepastian. Baca: Cuma 5 Nama di Manifest, Masuknya Francisca di Heli Pengamanan Presiden Diselidiki.

Berdasarkan sumber Harian Jogja, dalam manifest sesuai dengan Surat Perintah Terbang nomor SPT/1175/VII/2016 yang dikeluarkan oleh Pusat Penerbangan Angkatan Darat pada tanggal 5 Juli 2016, hanya ada lima penumpang. Mereka terdiri atas Kapten Cpn Titus B. Sinaga selaku komandan pesawat, Letda Cpn Angga Juang sebagai Wakil Komandan Pesawat, serta tiga anggota yaitu Serka Rochmad, Kopda Sukoco dan Serda Yogi.

Advertisement

Mereka ditugaskan untuk mengoperasikan satu helikopter Bell 205 HA 5073, dalam rangka kunker Presiden RI di Surakarta dan Kota Jogja, sejak 6 Juli hingga 11 Juli 2016. Meski demikian, ada satu korban seorang wanita sipil berprofesi sebagai bidan yang tidak masuk dalam manifes penumpang ikut dalam penerbangan tersebut dan menjadi korban.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif