News
Rabu, 6 Juli 2016 - 19:13 WIB

BOM SOLO : Tito: Nur Rohman Masuk Kelompok Laskar Si Lebah, Dicari Sejak Desember 2000

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Calon tunggal Kapolri Komjen Pol Tito Karnavian mengikuti uji kelayakan dan kepatutan di ruang rapat Komisi III DPR, Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (23/6/2016). Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme tersebut diajukan oleh Presiden Joko Widodo sebagai calon tunggal Kapolri menggantikan Jenderal Pol Badrodin Haiti. (JIBI/Solopos/Antara/Puspa Perwitasari)

Bom Solo, Kepala BNPT menyebut Nur Rohman masuk kelompok Laskar Si Lebah.

Solopos.com, JAKARTA–Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) Komjen Tito Karnavian menyebut Nur Rohman, pelaku bom bunuh diri di Mapolresta Solo, sudah dicari sejak Desember 2000. Ketika itu, 8 orang berhasil ditangkap dengan barang bukti alat peledak.

Advertisement

“Nur Rohman ini kan kelompok Laskar Si Lebah, yang bergabung dengan kelompok JAKDN. Kemudian dia gabung dengan kelompok Arif Hidayatullah di Bekasi. Tapi Desember 2000 mereka melakukan penyerangan, tapi berhasil kita gagalkan. Ada 8 orang yang ditangkap. Ada material bom dan lain-lain,” ujar Tito ketika menghadiri Open House Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo di Balai Sudirman, Tebet, Jakarta Selatan, seperti dikutip Solopos.com dari Detik, Rabu (6/7/2016).

Setelah itu, Nur Rohman kabur dan sudah lama menghindari pengejaran polisi. Nur Rohman terus berpindah tempat di sepanjang Pulau Jawa. “Satu yang lari, yang lolos ini adalah Nur Rohman ini. Tim bergerak. Ia juga bergerak dari Jawa Tengah ke Jawa Timur kemudian ke Jawa Barat. Selama ini kita hunting, dan kemudian tahu-tahu sudah melakukan (bom bunuh diri),” ujar calon Kapolri ini.

Tito tidak menampik Nur Rohman dan jaringannya ini mengincar polisi sebagai target serangan bom. Hal ini dikarenakan anggapan polisi sebagai kelompok yang memerangi aksi mereka.

Advertisement

“Ya, dia memang menarget polisi. Karena kepolisian itu dianggap sebagai kafir harbi. Kafir harbi itu kafir yang memerangi mereka. Jadi siapa yang memerangi mereka, jadi target,” ungkap Tito.

“Dia bukan (terkait) bom Thamrin. Tapi peristiwa di Desember 2000. Mereka ingin ngebom di Natal dan Tahun Baru. Tapi kita berhasil patahkan, gagalkan,” ujar Tito.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif