Soloraya
Selasa, 5 Juli 2016 - 22:15 WIB

LEBARAN 2016 : Ribuan Warga Klaten Gelar Pawai Keliling

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Peserta lomba takbir bersiap di lapangan Kalibajing, Desa Pakahan, Jogonalan, Selasa (5/7/2016) malam. (Taufiq Sidik Prakoso/JIBI/Solopos)

Lebaran 2016 ribuan warga Klaten menggelar pawai keliling pada malam takbiran.

Solopos.com, KLATEN – Ribuan warga turun ke jalan menggelar pawai keliling menyambut Idul Fitri, Selasa (5/7/2016) malam. Kegiatan itu digelar di sepanjang jalan protokol hingga di lingkungan masing-masing masjid.

Advertisement

Di Kecamatan Wedi, ratusan umat Islam mengikuti pawai keliling yang dikemas dengan lomba takbir. Berdasarkan pantauan, para peserta lomba takbir itu berkumpul di Lapangan Kalibajing, Desa Pakahan, Jogonalan yang berbatasan dengan wilayah Kecamatan Wedi. Mengenakan beragam atribut, mereka bersiap untuk mengikuti pawai keliling dengan berjalan kaki dan menempuh jarak sekitar 5 km. Kegiatan itu digelar Angkatan Muda Muhammadiyah (AAM) Kecamatan Wedi.

Ketua Panitia Ramadhan AAM Wedi, Anang Widiyanto, mengatakan kegiatan itu diikuti 41 regu dari masjid di wilayah Wedi dan sekitarnya seperti Jogonalan.

Advertisement

Ketua Panitia Ramadhan AAM Wedi, Anang Widiyanto, mengatakan kegiatan itu diikuti 41 regu dari masjid di wilayah Wedi dan sekitarnya seperti Jogonalan.

“Untuk peserta usia remaja. Satu regu minimal 12 orang,” katanya saat ditemui sebelum acara.
Anang menuturkan para peserta berjalan kaki dari lapangan hingga di sepanjang jalan raya Wedi-Bayat hingga finish di kompleks PTPN.

“Para peserta dibebaskan menampilkan kreasi mereka. Itu yang akan dinilai,” katanya.
Anang menjelaskan kegiatan tersebut dimaksudkan untuk menampilkan kreativitas masing-masing pengurus masjid.

Advertisement

Anang mengatakan kegiatan itu sudah digelar saban tahun. Selama ini, tak ada persoalan kegiatan tersebut digelar.

“Untuk tidak menggelar takbir keliling, itu kan imbauan. Selama kami bisa menjaga ketertiban, tidak mengganggu lainnya tidak masalah. Soal macet kan biasa, yang penting bisa menjaga keamanan,” katanya.

Para peserta lomba takbir keliling menggunakan beragam atribut. Mereka membawa beraneka maskot seperti kereta api, kakbah, hingga tank.

Advertisement

Salah satu peserta berasal dari kelompok Masjid Nurulhuda. Mereka membawa maskot berupa replika lokomotif. “Tema yang kami usung yakni bertemu di Klaten. Karena banyak yang mudik. Bagi kami kegiatan ini bermanfaat bisa menambah silaturahmi umat Islam terutama di Wedi,” kata, Lito, salah satu peserta dari Masjid Nurulhuda, Dukuh Lor, Desa Pakahan, Jogonalan.

Sementara itu, berdasarkan pantauan, warga juga beramai-ramai menggelar takbir keliling di jalan-jalan protokol. Hal itu seperti yang digelar warga di Jl. Pemuda. Menumpang truk serta pikap dilengkapi pengeras suara, warga meneriakkan takbir di sepanjang perjalanan. Hal itu membuat arus lalu lintas terutama di depan Alun-Alun Klaten padat.

Kapolres Klaten, AKBP Faizal, menjelaskan selama tak berlebihan dan membahayakan , pelaksanaan takbir keliling yang digelar warga ditoleransi.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif