SOLOPOS.COM - Suasana takbiran di Wates, Kulonprogo (Sekar Langit Nariswari/JIBI/Harian Jogja)
Lebaran 2016, anak-anak menjadi sentral dalam mengumandangkan takbir.
Harianjogja.com, KULONPROGO — Ribuan anak dari 12 kecamatan di Kulonprogo mengikuti lomba takbir keliling yang diadakan di Alun-Alun Wates pada Selasa (5/7/2016). Tak hanya bertakbir, semua peserta bahkan membawa replika bedug, masjid, kubah masjid, perahu dan bahkan setan yang dibelenggu.
Bunyi-bunyian juga semarak mengiringi dengan alat musik tetabuhan yang dibawa peserta. Bunyinya bersahut-sahutan dengan suara takbir yang ramai membelah malam. Ada kapal Nabi Nuh, ketupat, kubah masjid yang dirancang agar bisa berputar dan replika masjid itu sendiri. Di salah satu rombongan, dikresiakan pula setan yang dipenjara sebagai pertanda hari kemenangan umat Muslim menjalani Bulan Ramadan.
Anak-anak ini merupakan perwakilan dari 24 kelompok yang menjadi peserta dalam lomba yang rutin digelar setiap tahun ini. Setiap kelompok merupakan perwakilan dari berbagai sekolah serta TPA di Kulonprogo. Riemas Ginong Pratidina, Ketua Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kulonprogo mengatakan lomba ini ditujukan sebagai pembuktian bahwa takbir tak hanya dapat dilakukan di masjid semata.
“Bukti bahwa syiar agama bisa direfleksikan di kehidupan modern,” jelasnya di sela-sela acara. Karena itu, peserta tidak dibatasi dan dibiarkan berkreasi sejauh mungkin. Meski demikian, sesuai dengan himbauan dari kepolisian, peserta tidak diperbolehkan menggunakan api.
Sebagai gantinya, peserta membawa lampu dengan jenset guna menghidupkan replika yang dibawa serta dalam paradenya. Titik start dimulai dari kompleks Setda Kulonprogo dan mengelilingi Kota Wates sejauh 5 kilometer. Pemenang lomba ini akan mendapatkan hadiah berupa piala serta uang tunai.