Jogja
Senin, 4 Juli 2016 - 18:55 WIB

INFO MUDIK 2016 : Jadi Jalur Alternatif ke Jateng hingga Jatim, Dlingo Mulai Ramai

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kepadatan arus kendaraan. (JIBI/Solopos/Dok.)

Info mudik 2016 dari Bantul, jalur alternatif di Dlingo mulai ramai

 

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL- Jalur alternatif di sejumlah lokasi di Bantul mulai ramai dilalui pemudik Lebaran. Keberadaan objek wisata turut memperpadat jalur alternatif.

Keramaian jalur alternatif antara lain terjadi di wilayah Dlingo. Kecamatan Dlingo merupakan salah satu lokasi yang menjadi jalur alternatif bagi pemudik yang datang dari wilayah barat menuju timur seperti Gunungkidul, Pacitan (Jawa Timur) atau Wonogiri (Jawa Tengah).

Di Dlingo terdapat dua jalur alternatif. Pertama jalur menuju Kecamatan Patuk, Gunungkidul yang ditempuh melalui Jalan Raya Mangunan-Dlingo serta jalur menuju Wonosari, Gunungkidul tembus ke Jawa Timur yang dapat ditempuh melalui Jalan Kaliurang melewati Desa Munthuk, Dlingo.

Advertisement

Kepala Polsek Dlingo Ajun Komisaris Polisi (AKP) Amir Mahmud mengatakan, pada Senin (4/7/2016) mulai terjadi peningkatan jumlah kendaraan yang melewati jalur tersebut. Khusus pemudik, kebanyakan menggunakan kendaraan roda dua.

“Ada peningkatan satu dua kendaraan yang melintas [setiap menit],” terang Amir Mahmud, Senin.

Jalur alternatif tersebut bertambah ramai lantaran adanya sejumlah objek wisata di Dlingo seperti Kebun Buah Mangunan dan Hutan Pinus. Pemudik yang hendak menuju Patuk akan melewati Hutan Pinus, sedangkan yang menuju Wonosari akan melewati wisata Kebun Buah Mangunan.

Advertisement

Saat ini kata Amir, wisatawan luar daerah yang sudah tiba di Jogja mulai menyerbu objek wisata tersebut. “Kalau ratusan kendaraan sekarang ada yang sudah parkir di Hutan Pinus. Di jalur wisata yang juga jalur mudik ini, tiap menit ada sekitar 20 kendaraan yang melintas baik wisatawan maupun pemudik campur jadi satu,” paparnya lagi.

Pemudik maupun wisatawan diminta berhati-hati saat melewati dua jalur alternatif di Dlingo. Di jalur Jalan Kaliurang, kondisi jalan berbelok-belok serta banyak tebing curam di kiri kanan jalan. Sedangkan di jalur menuju Patuk menurut Amir juga harus waspada. Selain terdapat jalan mendaki menurun, di area ini dipadati kendaraan wisatawan.

Ditambahkannya, warga Dlingo turut membantu wisatawan dan pemudik menyusuri jalur alternatif agar tidak tersesat. Mereka memasang rambu petunjuk jalan. “Sebenarnya pemerintah juga memasang rambu portable petunjuk jalan, tapi tulisannya kecil. Jadi dibantu warga bikin rambu yang strategis dilihat,” lanjut Amir.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif