Bunga kredit diharapkan turun menyusul turunnya BI rate
Harianjogja.com, JOGJA—Bank Indonesia belum lama ini menurunkan suku bunga acuan dari 6,75% menjadi 6,5%. Penurunan ini diharapkan menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi yang lebih menjanjikan.
Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Arief Budi Santoso mengatakan, dengan penurunan ini, diharapkan suku bunga di perbankan juga mengikuti sehingga masyarakat semakin dimudahkan. Hal ini nantinya akan bermuara pada pertumbuhan ekonomi.
“BI rate turun dan BI seven days repo rate juga turun dari 5,5 persen menjadi 5,25 persen. Diharapkan bunga bank juga akan turun,” kata dia ketika ditemui di KPw BI DIY beberapa waktu lalu.
Penurunan ini juga diharapkan bisa mendorong pemberlakuan single digit untuk bunga kredit di perbankan. Program ini sudah dilakukan oleh beberapa bank besar dan diharapkan bank lainnya bisa mengikuti. Sementara, untuk BPR, akan dipantau terlebih dahulu karena memiliki segmentasi yang berbeda.
Penurunan suku bunga acuan ini menunjukkan ada indikasi pelonggaran kebijakan untuk mendorong mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih besar lagi. Hal ini dimungkinkan karena inflasi terjaga dengan baik dan nilai tukar rupiah juga terjaga. “Sehingga ada ruang untuk meningkatkan perekonomian melalui penurunan suku bunga ini,” kata dia.
Suku bunga acuan bisa kembali diturunkan tergantung dari kondisi yang ada. BI akan terus memantau perkembangan kondisi dan jika dimungkinkan untuk menurunkan, maka BI akan kembali menurunkan suku bunga acuan. “Kami sepakat harus mendorong perekonomian sehingga mampu bersaing dengan negara lain,” kata dia.