Jateng
Minggu, 3 Juli 2016 - 05:50 WIB

ROB SEMARANG : BNPB Serukan Perlunya Waspadai Rob saat Mudik 2016

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah kendaraan roda empat tengah melintas di kubangan air rob yang disebabkan jalan berlubang di Jl Raya Raden Patah, Kaligawe, Genuk, Kota Semarang, Selasa (28/6/2016). (Imam Yuda Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

Rob Semarang sudah diupayakan penyelesaiannya oleh pemerintah, namun BNPB tetap meminta warga waspada saat mudik Lebaran 2016.

Semarangpos.com, JAKARTA — Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengingatkan masyarakat yang mudik Lebaran 2016 untuk mewaspadai potensi banjir rob atau air laut yang belakangan hari ini melimpas ke pantai utara (pantura) Pulau Jawa.

Advertisement

“Potensi rob tetap tinggi, terutama terjadi di kota-kota bagian utara Jawa, yakni Pekalongan, Semarang, dan daerah-daerah pantai utara lainnya,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Kamis (30/6/2016).

Sutopo menjelaskan Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah merupakan daerah yang masih mengalami rob sejak 27 Mei hingga sekarang dan sebanyak 280 orang masih mengungsi. Seperti kerap diberitakan, rob juga menggenangi kawasan Kaligawe Kota Semarang yang juga merupakan jalur mudik Lebaran 2016 dan terus diupayakan penanggulangannya.

Dia menjelaskan potensi rob tetap ada dikarenakan fenomena alam, yaitu pasangnya air laut yang dipengaruhi gravitasi. Selain itu, potensi rob akan semakin besar apabila ditambah dengan hujan lebat yang memang diperkirakan berintensitas tinggi pada Juli mendatang.

Advertisement

Namun Sutopo mengatakan potensi gelombang laut tinggi seperti yang terjadi beberapa hari lalu cenderung tidak terjadi dan tidak akan mempengaruhi jalur mudik via laut. “Gelombang tinggi tidak terlalu ekstrim. Kondisinya tidak terlalu mengkhawatirkan seperti yang terjadi beberapa hari lalu,” ujar Sutopo.

Berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gelombang tinggi diperkirakan hanya akan terjadi di perairan Samudera Hindia yang berimbas ke pesisir selatan Jawa dan pesisir barat Sumatra. Sementara itu, perairan utara seperti Laut Jawa yang merupakan jalur pelayaran tidak berpotensi gelombang tinggi sehingga diperkirakan masih aman.

Sutopo mengimbau pada masyarakat yang hendak berwisata di pantai-pantai selatan Jawa, seperti Parangtritis, pantai-pantai selatan di Kabupaten Gunung Kidul, untuk waspada dan berhati-hati dikarenakan gelombang tinggi yang berasal dari Samudera Hindia.

Advertisement

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif