Jogja
Minggu, 3 Juli 2016 - 10:20 WIB

LIBUR LEBARAN 2016 : Layanan Poliklinik RSUD Wates Tutup 5 Hari

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sebuah lembar pengumuman tampak tertempel di ruang pendaftaran layanan kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wates, Kulonprgo, Jumat (1/7/2016). (Rima Sekarani I.N/JIBI/Harian Jogja)

Libur lebaran 2016, pelayanan di Poliklinik RSUD Wates akan tutup selama 5 hari

Harianjogja.com, KULONPROGO-Layanan  poliklinik di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wates, Kulonprogo tutup selama masa libur lebaran sejak Rabu (6/7/2016) hingga Minggu (10/7/2016) pekan depan.

Advertisement

Sebagai gantinya, Instansi Gawat Darurat (IGD) juga disiagakan untuk layanan kesehatan bagi pasien nonemergensi sejak H-7 lebaran atau Rabu (29/6/2016) kemarin.

Hal tersebut diungkapkan Wakil Direktur Pelayanan RSUD Wates, Witarto, Jumat (1/7/2016). Pasien nonemergensi atau rawat jalan bisa dilayani di IGD pada H-7 hingga H+7 lebaran.

Pelayanan akan dibagi menjadi dua dengan menyediakan ruangan khusus bagi pasien rawat jalan. Dokter yang disiagakan pun tidak hanya dokter umum dan internsip, tetapi juga dokter spesialis. “Senin [11/7/2016], [layanan poliklinik] sudah buka lagi,” kata Witarto.

Advertisement

Meski layanan poliklinik ditutup, layanan kesehatan di laboratorium radiologi dan unit farmasi tetap buka 24 jam. Layanan hemodialisa pun dibuka untuk tiga sesi seperti biasa, terutama demi melayani pasien yang memang harus mengakses layanan itu secara rutin dan berkala.

Witarto lalu mengatakan, RSUD Wates masih melakukan negosiasi dengan pihak BPJS agar penjaminan kasus nonemergensi tetap bisa diterima saat masa libur lebaran. “Tapi tetap berjenjang juga, seperti melalui puskesmas dulu,” ujar Witarto.

Menurut Witarto, beban pelayanan kesehatan RSUD Wates saat masa libur lebaran sudah relatif lebih ringan dibanding tahun-tahun sebelumnya. Hal itu karena ada pemerataan pasien berkat peningkatan kualitas pemberi pelayanan kesehatan (PPK) lain di Kulonprogo.

Advertisement

Dia menyambut baik dengan semakin banyaknya puskesmas maupun klinik pratama yang membuka layanan 24 jam. Sistem koordinasi antar rumah sakit juga selalu bisa diandalkan jika sewaktu-waktu ada kejadian luar biasa, seperti bencana alam maupun kecelakaan lalu lintas dengan banyak korban.

Kabid pelayanan medik dan pengembangan mutu RSUD Wates, Sri Budi Utami menambahkan, pelayanan obstetric dan neonatal emergensi komperehensif (ponek) juga tetap siaga 24 jam.

Selain pelayanan di ruang IGD, berbagai fasilitas penunjang lain telah disiapkan, seperti ruang operasi, neonatal intensive care unit (NICU), hingga tempat tidur ekstra khusus ibu dan bayi.

“Berdasarkan pemetaan, ada 23 ibu hamil beresiko tinggi dengan hari perkiraan lahir (HPL) pada rentang waktu H-7 hingga H+7 tahun ini. “Itu harus dilayani secepatnya sebagai upaya menekan angka kematian ibu dan angka kematian bayi,” ucap Sri.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif