SOLOPOS.COM - Antrean kendaraan ke arah pintu keluar Brebes Timur, Brebes, Jawa Tengah (1/7/2016). H-5 Lebaran pemudik mengalami kemacetan di jalan tol yang baru diresmikan tersebut hingga berjam-jam. (JIBI/Solopos/Antara/Rosa Panggabean)
Lebaran 2016 diwarnai puncak arus mudik dalam dua hari terakhir. Sebanyak 900.000 kendaraan meninggalkan Jakarta.
Solopos.com, JAKARTA — AVP Corporate Communication PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Dwimawan Heru Santoso, mengungkapkan adanya lonjakan pemudik hingga 23,52 persen, dari H-7 sampai dengan H-5 jelang Lebaran 2016. Artinya, 900.000 kendaraan mudik telah meninggalkan Jakarta melalui Jalan Tol Jagorawi, Jakarta-Tangerang, dan Jakarta-Cikampek.
Dwimawan mengungkapkan ratusan ribu kendaraan tersebut diperkirakan menuju jalur utara, tengah, dan Selatan arah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Lonjakan kendaraan yang melintasi Gerbang Tol Cibubur Utama Jalan Tol Jagorawi arah Bogor dan sekitarnya sebanyak 270 ribu lebih atau meningkat 5,21% dibanding lalin harian normal.
Sementara yang melintasi Gerbang Tol (GT) Karang Tengah Jalan Tol Jakarta-Tangerang sebanyak 316 ribu atau meningkat 3,65%. Jumlah kendaraan yang melintasi GT Cikarang Utama Jalan Tol Jakarta-Cikampek menuju Utara ataupun Selatan sebanyak 325.000 lebih, meningkat 40% dibandingkan hari normal.
“Diperkirakan kenaikan akan mencapai 1 juta lebih kendaraan mudik yang akan meninggalkan Jakarta di H-4,” ujarnya, Sabtu (2/7/2016). Dirinya juga menhimbau masyarakat agar tetap berhati-hati serta menghindari jam padat mudik atau gunakan jalur alternatif.
Sementara itu, dirinya juga menyarankan agar masyarakat menggunakan e-toll card sebagai alat pembayaran agar transaksi di gerbang tol akan lebih cepat dan praktis.