Soloraya
Sabtu, 2 Juli 2016 - 12:35 WIB

PERTANIAN BOYOLALI : Tanam Pohon Bunga Mawar Sekali, Panen Bisa Ribuan Kali

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Misdi memanen bunga mawar di kebun miliknya di Dusun Pelem, Desa Jombong, Kecamatan Cepogo, Rabu (29/6/2016). (Mariyana Ricky P.D./JIBI/Solopos)

Pertanian Boyolali memiliki potensi berupa produk bunga mawar di Dusun Pelem, Desa Jombong, Cepogo.

Solopos.com, SOLO – Berderet tanaman mawar putih dan merah menghiasi halaman depan mayoritas warga di Dusun Pelem, Desa Jombong, Kecamatan Cepogo, Boyolali, Rabu (29/6/2016). Desa tersebut menjadi salah satu penghasil bunga mawar terbesar di kecamatan tersebut.

Advertisement

Selain Cepogo, Kecamatan Musuk juga memiliki sejumlah desa penghasil mawar. Pertanian bunga mawar menjadi komoditas turun temurun sejak puluhan tahun silam.
Selain menanam di halaman rumah, mereka juga menyelipkan tumbuhan mawar di antara kebun tembakau atau sayur. Tembakau dan sayur adalah hasil bumi utama di desa-desa tersebut, menyesuaikan musim.

Salah satu petani mawar di Dusun Pelem, Sukirno, 52, mengaku punya ribuan batang mawar di lahan seluas 2.000 m2 miliknya. Beberapa menjadi tanaman sela, meski ia juga punya kebun mawar murni.

“Ribuan batang mawar tersebut bisa panen setiap hari. Sedikitnya saya bisa menghasilkan 10-20 kg mawar per hari dengan harga jual Rp10.000 – Rp20.000 per kg,” kata dia, saat dijumpai Solopos.com di sela panen, Rabu. Sukirno mengatakan ribuan batang mawar tersebut usianya mencapai puluhan tahun.
Ia bahkan tak ingat kali terakhir tanaman tersebut diganti baru.

Advertisement

“Hasil penjualan digunakan untuk kebutuhan sehari-hari karena pasti panen dan laku. Tengkulak mendatangi rumah kami lalu membeli hasil panen, biasanya pada sore hari. Mereka memasok untuk kebutuhan Pasar Sragen, Kartasura, dan Surakarta,” jelas dia. Jenis bunga mawar di kaki Gunung Merapi tersebut memang bukan tanaman hias, namun bunga tabur.
Pasar Sragen, sambung dia, lebih meminati mawar putih, sedangkan lainnya mawar merah. “Mawar merah dapat diperbanyak dengan stek, sedangkan mawar putihnya cangkok. Tapi, kami jarang sekali mengganti tanaman. Perawatan hanya pemangkasan dan pemupukan. Itupun tidak terlalu sering,” papar warga RT 009/RW 002 Dusun Pelem, Desa Jombong, Kecamatan Cepogo itu.

 

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif