Jogja
Sabtu, 2 Juli 2016 - 14:20 WIB

LEBARAN 2016 : Ratusan Pengayuh Becak Terima THR

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ratusan becak berderet di jalan lingkar sisi utara kawasan Alun-alun Wates, Kulonprogo, Jumat (1/7/2016). (Rima Sekarani I.N./JIBI/Harian Jogja)

Lebaran 2016 di Kulonprogo, ratusan pengayuh becak dapat THR

Harianjogja.com, KULONPROGO– Sebanyak 168 pengayuh becak di Wates dan sekitarnya mendapatkan bantuan uang tunai senilai masing-masing Rp100.000 dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Kulonprogo, Jumat (1/7/2016).

Advertisement

Subarno memasukkan sebuah amplop kecil putih berisi selembar uang kertas Rp100.000 ke dalam saku celananya. Bagi dia, uang tersebut ibarat tunjangan hari raya atau THR dari pemerintah.

Usai berbincang dengan teman sesama pengayuh becak, Subarno bersiap untuk pulang ke rumah karena tidak ada anak sekolah yang perlu dia jemput di sekolah seperti biasa pagi itu. Pria 60 tahun itu memang memilih untuk tidak memangkal di tempat tertentu hanya melayani pelanggan.

Subarno pun mengayuh becak yang telah menemaninya selama 24 tahun terakhir dari kawasan Alun-alun Wates menuju rumahnya di Mutihan, Wates. Dia berencana menyerahkan uang amplopan yang barusan diterima kepada sang istri untuk membantu mencukupi kebutuhan lebaran. “Lumayan membantu buat lebaran,” kata dia.

Advertisement

Subarno hanya satu dari 168 pengayuh becak yang menerima bantuan dari Baznas Kulonprogo. Sejak Jumat pagi, ratusan becak berdatangan dan parkir dengan rapi di sekitar jalan lingkar Alun-alun Wates. Para pengayuhnya kemudian diminta berkumpul di aula rumah dinas Bupati Kulonprogo untuk mengikuti acara seremonial pemberian santunan.

Mereka disambut oleh Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo, Edhi Gunawan selaku Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kulonprogo, Jumanto sebagai Wakil Ketua Baznas Kulonprogo, serta Kepala Bagian Teknologi Informasi dan Humas Setda Kulonprogo bernama Ariadi. “Santunan ini adalah wujud kepedulian sosial dengan berbagi rasa syukur kepada sesama,” ucap Hasto.

Saat itulah Subarno dan kawan-kawan mengetahui sumber dana dari uang Rp100.000 yang segera mereka terima. Hasto memaparkan, santunan itu berasal dari kegiatan zakat, infak, dan sedekah Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemkab Kulonprogo yang dikelola Baznas Kulonprogo.

Advertisement

Gaji dari ribuan PNS dipotong secara suka rela sebesar 2,5% setiap bulan. Total dana terkumpul mereka yang bersedia dipotong gajinya itu bisa mencapai Rp160 juta per bulan. Uang tersebut wajib disalurkan Baznas Kulonprogo kepala kalangan yang membutuhkan, seperti santunan bagi pengayuh becak hingga program bedah rumah yang dijalankan setiap akhir pekan.

Hasto berharap santunan yang diberikan hari itu bisa dimanfaatkan secara bijaksana. Dia lalu berpendapat, keberadaan pengayuh becak di wilayah Wates masih cukup dibutuhkan masyarakat. “Soal pengaturan becak seperti di kota-kota besar, saya rasa belum perlu. Becak di sini masih tertib dan belum dianggap mengganggu arus lalu lintas,” ujar dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif