News
Sabtu, 2 Juli 2016 - 16:00 WIB

LEBARAN 2016 : Pemudik Disarankan Tak Terus-Terusan Lewat Tol, Ini Alternatifnya

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi antrean kendraan di exit tol. (JIBI/Solopos/Antara/Rosa Panggabean)

Lebaran 2016 kembali diwarnai kepadatan di Tol Cipali. Makin padatnya tol membuat pemudik disarankan tak terus-terusan melewati tol.

Solopos.com, JAKARTA — Masyarakat diimbau tidak menggunakan ruas jalan tol secara terus-menerus karena terjadi kepadatan hingga gerbang Tol Brebes Timur.

Advertisement

Pengamat transportasi dari Unika Soegijapranata Semarang Djoko Setijowarno menganjurkan, pemudik sebaiknya keluar melalui gerbang Tol Pejagan. “Sebaiknya keluar dan cari jalan alternatif melalui Ketanggungan dan Slawi,” kata Djoko, Jakarta, Sabtu (2/7/2016).

Dia menambahkan, tidak berlama-lama di jalan tol merupakan langkah aman mengingat kepadatan yang terjadi. “Terutama bagi yang tidak membawa bekal cukup banyak,” tambahnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, jalur tol terpanjang di Indonesia, Cikopo-Palimanan (Cipali), kian padat, khususnya di exit tol Palimanan di Cirebon, mulai Jumat (1/7/2016). Antrean kendaraan roda empat terpantau padat di pintu keluar Tol Palimanan, Cirebon, Jawa Barat.

Advertisement

Kendaraan didominasi mobil pribadi berpelat nomor B. Adapun, bus jarang terlihat mengantre. Antrean terjadi karena ketidaksigapan petugas kasir yang melayani pembayaran.

Hal serupa juga diungkapkan Wakil Ketua Bidang Riset dan Advokasi Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno. Menurutnya, saran tersebut berdasarkan hasil pantauannya bersama Tim Puslitbang Jalan dan Perkeretaapian yang dipimpin oleh Kabid Program dan Felix Iryantomo. Mereka menyusuri jalur mudik lewat tol dari Jakarta hingga Brebes Timur.

Dalam perjalanan tersebut, dia mengungkapkan perjalanannya lancar hingga Pejagan dengan laju 100-120 km per jam. Dari Pejagan, laju rendah kendaraan mulai dirasakan hingga ke pintu keluar atau exit tol Brebes Timur sejauh 20 km ditempuh selama 5 jam 20 menit. Kendaraan dapat melaju dengan kecepatan kurang dari 10 km/jam.

Advertisement

Setiba di rest area mini di exit tol Brebes Timur sekitar pukul 01.20 WIB, arus mulai terasa stagnan dan pada pukul 02.00 WIB kendaraan tidak bisa bergerak akibat pantura sudah mulai ramai. Proses pembayaran pun terhenti.

Keadaan tersebut membuat kendaraan dari timur dilarang masuk melalui tol Brebes Timur. Rekayasa lalu lintas dilakukan, mulai pintu keluar tol gate dibuat contra flow hingga pertigaan pantura. Dalam pengamatannya, sepanjang tol muncul penjual dadakan makanan dan minuman serta bensin.

Melihat keadaan tersebut, dirinya pun lantas menyarankan para pemudik untuk tidak terus terusan menggunakan tol dan lebih baik mencari jalan alternatif melalui Ketanggungan dan Slawi sesampai di Pejagan. “Lebih aman dari pada harus berlama-lama di ruas tol yang cukup menyengsarakan, apalagi jika tidak membawa bekal yang cukup,” ujarnya, Sabtu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif