Soloraya
Sabtu, 2 Juli 2016 - 13:35 WIB

INFO MUDIK 2016 : Ssst, di Terminal Tirtonadi Ada Tempat Istirahat Khusus untuk Copet !

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas keamanan dan ketertiban UPTD Terminal Tirtonadi, Ahmad Muhailil Churi, 51, berpose di dekat tempat istirahat copet di Terminal Tirtonadi (Mahardini Nur Afifah/JIBI/Solopos)

Info mudik 2016 ada sebuah tempat khusus dan unik di Terminal Tirtonadi yang disediakan untuk pencopet.

Solopos.com, SOLO – Sebuah tenda putih beratap kerucut seluas sembilan meter persegi berdiri di samping pos pengamanan Terminal Tirtonadi, Jumat (1/7/2016). Pada bagian belakang tenda tersebut, terpasang spanduk biru cerah bertuliskan “Tempat Istirahat Copet” yang dicetak dengan huruf kapital tebal berwarna kuning dan merah menyala. Kursi tunggu muat empat orang berbahan besi antikarat disandarkan di sana.

Advertisement

Mendapati kursi Tempat Istirahat Copet kosong melompong, petugas keamanan dan ketertiban UPTD Terminal Tirtonadi, Ahmad Muhailil Churi, 51, kembali terkenang dengan pengalamannya sebelas tahun lalu.

Suatu Jumat pada medio 1995, Hailil, sapaan akrabnya, naik bus jurusan Solo-Purwodadi dini hari. Kala itu, tenaga honorer yang sudah mengabdi di Terminal Tirtonadi sejak 1991 ini menguntit kelompok pencopet yang akan beraksi di dalam bus jarak menengah tersebut.

Advertisement

Suatu Jumat pada medio 1995, Hailil, sapaan akrabnya, naik bus jurusan Solo-Purwodadi dini hari. Kala itu, tenaga honorer yang sudah mengabdi di Terminal Tirtonadi sejak 1991 ini menguntit kelompok pencopet yang akan beraksi di dalam bus jarak menengah tersebut.

“Saat menangkap satu copet yang kedapatan tangan sudah mengambil barang milik penumpang, refleks satu pelaku saya amankan. Tidak tahunya ada empat teman copetnya di dalam bus. Saya dikeroyok. Entah bagaimana caranya dulu tangan dan kaki spontan mempertahankan diri dan bisa selamat,” tuturnya saat berbincang dengan Solopos.com.

Beruntung, sosok berperawakan mungil tapi lincah ini sempat menekuni olahraga taekwondo selama delapan tahun sehingga sewaktu-waktu siap menghadapi copet, penipu, penggendam, pembius, dan pelaku tindak kejahatan lain di Terminal Tirtonadi.

Advertisement

“Apalagi semenjak ada Tempat Istirahat Copet yang memajang ratusan foto pelaku kejahatan di Terminal Tirtonadi. Pelaku makin sungkan. Mungkin pekewuh. Seejak terminal dibangun, baru ada dua pelaku kejahatan yang saya ringkus di sini,” tutur dia.

Padahal menurut Hailil, kelompok pelaku kejahatan yang beroperasi mandiri maupun membentuk kawanan tiga, empat, sampai tujuh orang tersebut dikenal tidak gampang jera. Sosok yang sudah meringkus 317 pelaku kejahatan penumpang bus di dalam dan luar terminal Solo ini menyebutkan pelaku di Soloraya didominasi wajah-wajah lama.

“Saya sampai hafal wajah-wajah mereka pencopet, penipu, penggendam. Begitu ada penumpang yang menyebutkan ciri-ciri pelaku, saya bisa tahu asalnya dari mana karena orangnya itu-itu saja. Ada seorang pelaku yang sudah 10 kali ketangkap tapi belum jera juga. Keluar penjara, kambuh lagi,” bebernya.

Advertisement

Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Terminal Tirtonadi Solo, Joko Sutriyanto, mengakui jika sejak didirikan pada 2014 lalu Tempat Istirahat Copet lebih banyak menganggur daripada dimanfaatkan untuk memajang pelaku tindak kejahatan di terminal.

“Awal dulu ada satu laporan copet. Tahun lalu tidak ada. Semoga tahun ini juga menganggur [tidak ada pelaku tindak kejahatan di terminal]. Setelah melihat posko itu, kalau ada yang mau melakukan kejahatan pasti juga jadi pikir-pikir,” jelasnya.

Joko mengemukakan gagasan mendirikan posko yang kini acapkali dimanfaatkan sebagai tempat pengunjung berswafoto (selfie) itu muncul dari Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo. Sosok Orang Nomor Satu di Solo ini mengingingkan pelaku tindak kejahatan dipajang di Terminal Tirtonadi untuk memberikan efek jera bagi mereka.

Advertisement

Selain pendirian posko tersebut, Joko menyebutkan revitalisasi Terminal Tirtonadi juga memudahkan pengawasan petugas sehingga membatasi ruang gerak pelaku tindak kejahatan.

“Dulu momen Lebaran seperti ini jadi ajang panen buat copet. Karena sebelum terminal dibangun, sopir, penumpang, kru, penjemput masih menjadi satu. Sekarang ini sudah ada pembagiannya. Sopir dan kru di luar. Penumpang semua masuk ke dalam dan dibagi zona timur dan barat. Zona penjemput juga ada sendiri. Kontrol di lapangan dan CCTV makin gampang,” bebernya.

Meski Tempat Istirahat Copet acapkali menganggur lantaran makin minimnya jumlah pelaku kejahatan di dalam Terminal Tirtonadi, namun Joko menyebutkan pendirian posko tersebut tetap diperlukan. “Posko itu dibuat untuk meningkatkan pelayanan masyarakat umum. Dengan adanya posko anticopet, masyarakat yang datang ke sini makin merasa aman dan nyaman,” ujarnya.

Salah seorang penumpang bus yang singgah di Terminal Tirtonadi, Sita, 27, mengaku tergelitik dengan ide Tempat Istirahat Copet tersebut. “Lucu aja ada tempat istirahat copet segala. Saya belum pernah melihat yang seperti itu di tempat lain,” kata dia.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif