Jateng
Jumat, 1 Juli 2016 - 23:50 WIB

VAKSIN PALSU : Kapolda Duga Peredaran Vaksin Palsu di Jateng Lebih dari Satu Lokasi

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kapolda Jawa Tengah (Jateng) Irjen Pol. Condro Kirono. (tribratanews-polresboyolali.com)

Vaksin palsu peredarannya di Jateng diduga peredarannya di lebih dari satu lokasi.

Semarangpos.com, SEMARANG – Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Tengah (Jateng) Irjen Pol. Condro Kirono menduga tempat peredaran vaksin palsu di Jateng ada di lebih dari satu lokasi. Meski demikian, di mana saja tempat peredaran vaksin palsu itu, Condro masih enggan menyebutkan.

Advertisement

“Kemungkinan iya. Tapi, di mana tempat lokasinya masih kita kembangkan. Nanti, kita informasikan lebih lanjut,” ujar Condro kepada wartawan, termasuk Semarangpos.com, di Semarang, Rabu (29/6/2016).

Condro mengaku saat ini kasus peredaran vaksin palsu di Jateng sudah ditangani secara langsung oleh pihak pidana khusus Mabes Polri dan dikordinasikan kepada Ditreskrimsus Polda Jateng. “Ditreskrimsus nanti yang akan memerintahkan Satreskrim dan jajaran di bawahnya untuk bekerja sama dengan Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) menindaklanjuti temuan-temuan di lapangan,” imbuh Condro.

Sementara itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng dan BPOM Kota Semarang mengaku sejauh ini belum menemukan adanya vaksin palsu di Jateng. Meski demikian, baik Dinkes Jateng dan BPOM Semarang mencurigai adanya peredaran vaksin palsu di tiga sarana kesehatan yang ada di wilayah Jateng.

Advertisement

“Dari 40 sarana kesehatan lebih yang kami telusuri di Jateng, tiga di antaranya kami curigai pengadaan vaksinya dari jalur tidak resmi. Jadi kami duga vaksin itu palsu,” ujar Kepala BPOM Kota Semarang, Endang Pudjiatmi, dalam sesi jumpa pers di Kantor Dinkes Jateng, Semarang, Rabu sore.

Namun, dengan alasan etika Endang enggan menyebutkan nama maupun jenis ketiga sarana kesehatan yang dicurigai menggunakan vaksin palsu itu. “Ini masih kami duga. Nanti saja setelah ada hasil pemeriksaan lebih lanjut,” dalih Endang.

Peredaran vaksin palsu terungkap setelah pelakunya yakni pasangan suami istri (pasutri) ditangkap, beberapa hari lalu. Jateng menjadi salah satu daerah yang diduga menjadi target operasi peredaran vaksin palsu itu karena kedua pelaku itu ditangkap di wilayah Jateng, yakni Kota Semarang.

Advertisement

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif