News
Jumat, 1 Juli 2016 - 11:25 WIB

Tak Mau Langgar Etika, Anggota DPR F-PKB Siap Kembalikan Parsel Mewah Kiriman "BPK"

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Parsel yang diduga dari BPK untuk anggota DPR. (detikcom)

Anggota DPR F-PKB akan mengembalikan parsel mewah yang diduga dikirim oleh “BPK”.

Solopos.com, JAKARTA – Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sekaligus anggota Komisi III DPR Abdul Kadir Karding menyatakan tidak akan menerima kiriman parsel dari pihak yang mengatasnamakan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Soal kiriman parsel ini sempat heboh di media sosial.

Advertisement

“Kami mengucapkan terima kasih [atas adanya kiriman parsel tersebut]. Tapi sesuai dengan aturan maka saya, Abdul Kadir Karding tidak bisa menerima pemberian parcel dari pihak mananpun. Abdul Kadir Karding adalah salah satu pejabat publik (Anggota DPR) sehingga wajib hukumnya menghindari pemberian-pemberian parsel seperti itu,” papar Abdul Kadir Karding melalui keterangan tertulis yang diterima detikcom, Senin (1/7/2016).

Karding menambahkan, dalam waktu dekat akan segera mengembalikan parsel tersebut. “Saya mohon maaf harus mengembalikan parsel tersebut. Saya tidak boleh menerima itu karena menyangkut etika,” katanya.

Karding mengaku baru tahu informasi soal parsel tersebut yang beredar menyatakan bahwa parcel itu dikirim oleh BPK dari awak media. Karding menyebut, dalam beberapa hari terakhir sampai saat ini sedang melaksanakan tugas di Palu.
Selama ini, kata Karding, dirinya mengemban amanat tugas di Komisi III DPR. “Sehingga tidak ada hubungannya dengan BPK,” kata Karding.

Advertisement

Menurut Karding, dari segi alamat pengiriman parsel juga keliru. Sebab, Ia sudah tidak bertempat tinggal di apartemen Permata Hijau. “Saya sudah sejak tahun 2014 bertempat tinggal di Perumahan DPR di Kalibata,” ucapnya.

BPK membantah jika parsel tersebut dikirim atas nama institusi. “Secara institusi BPK tidak pernah mengirim parcel tersebut,” ujar Juru Bicara BPK Yudi Ramdan melalui pesan singkat, Jum’at (1/7/2016) pagi.

Namun, di atas parsel tersebut tertera dengan jelas bahwa pengirim parsel adalah BPK. Dalam surat tersebut juga terdapat kop surat resmi BPK. Sekali lagi, BPK membantah soal ini.

Advertisement

“Kami juga tidak pernah mencetak kartu tersebut,” kata Yudi.

Parsel yang menghebohkan media sosial untuk Karding itu berisi antara lain HP Samsung Galaxy Note 5 serta barang pecah belah yang secara kasap mata bernilai cukup tinggi.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif