Jogja
Jumat, 1 Juli 2016 - 08:20 WIB

SERTIFIKASI HALAL : Ini Ciri-ciri Daging Oplosan

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sertifikasi halal perlu menjadi perhatian konsumen musilim

Harianjogja.com, SLEMAN — Sertifikasi halal menjadi hal penting yang perlu diperhatikan konsumen muslim.

Advertisement

Direktur Halal Centre Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (FP UGM) Nanung Danar Dono pada Kamis (30/6/2016) menuturkan daging ayam, sapi, maupun kambing yang normal dan berkualitas tentu dijual dengan harga logis dan memiliki ciri-ciri yang menunjukkan kondisi baik. Sedangkan daging yang tidak berkualitas cenderung memiliki ciri khusus. Bahkan daging yang dipotong dengan cara tidak sesuai syariat, misalnya terlebih dahulu digelonggong juga akan menunjukkan ciri begitu basah dan mengandung banyak air.

“Konsumen daging juga perlu membiasakan diri mencium aroma daging sebelum membeli, kalau aromanya tidak normal, berhati-hatilah. Misalnya daging berformalin, ada aroma seperti bayclin, tekstur juga cepat rusak,” ungkapnya.

Makanan Aman Konsumsi

Sementara itu Dosen Jurusan Teknologi Hasil Ternak FP UGM Nurliyani menjelaskan, bukan hanya makanan tersebut bersifat halal. Konsumen juga perlu memahami pentingnya makanan yang dikonsumsi bersifat thoyyib, atau aman dikonsumsi berbasis pada status kesehatan. Makanan, bisa menjadi tidak aman atau berbahaya bagi kesehatan jika terpapar aneka cemaran seperti mikrobiologi, kimia, fisika, atau bahan pewarna makanan yang dilarang untuk digunakan pada makanan, seperti Rhodamin-B, Mehtyanil yellow dan sejumlah pemanis buatan non-food grade.

Advertisement

Ada sejumlah poin yang menyebabkan persoalan bahan pangan yang tidak memenuhi standar kesehatan masih dikonsumsi masyarakat. Antara lain masih ditemukannya produsen pangan yang tidak memenuhi persyaratan keamanan pangan, masih rendahnya pengetahuan, keterampilan, tanggungjawab produsen pangan terhadap mutu dan keamanan pangan. Selain itu rendahnya kepedulian konsumen tentang mutu dan keamanan pangan, disebabkan terbatasnya pengetahuan dan daya beli masyarakat atas bahan pangan bermutu, berkualitas, memenuhi standar kesehatan.

Nurliyani juga memaparkan sejumlah tips mengolah masakan dengan benar, agar memenuhi standar kesehatan. Yaitu menjaga kebersihan bahan pangan sebelum diolah, memisahkan makanan matang dan bahan mentah, memasak makanan hingga matang sempurna, dan menyimpan bahan makanan dalam suhu bertemperatur sesuai.

“Terakhir, gunakan air dan bahan makanan mentah yang aman untuk diolah,” kata dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif