Jateng
Jumat, 1 Juli 2016 - 12:50 WIB

ROB SEMARANG : Pompa Rob Ditambah Jika Jalur Mudik Belum Aman

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah kendaraan roda empat tengah melintas di kubangan air rob yang disebabkan jalan berlubang di Jl Raya Raden Patah, Kaligawe, Genuk, Kota Semarang, Selasa (28/6/2016). (Imam Yuda Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

Rob Semarang diatasi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan pompa air yang bakal teris ditambah selama jalur mudik Lebaran 2016 belum aman.

Semarangpos.com, SEMARANG — Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyatakan bantuan pompa air untuk mengatasi limpasan air laut ke daratan alias rob di Kota Semarang bakal ditambah jika memang jalur mudik Lebaran 2016 belum aman.

Advertisement

“Idealnya sudah ada 17 pompa. Ada 14 [pompa] yang kecil dari wali kota [Semarang] kita optimalkan yang ada,” katanya, saat meninjau titik rob di kawasan Kaligawe Kota Semarang, Rabu (29/6/2016).

Namun, kata dia, apabila ketersediaan pompa air ternyata masih kurang untuk menyedot air rob maka pemerintah pusat akan segera menambah untuk memastikan kawasan Kaligawe bisa dilewati saat musim mudik Lebaran 2016. “Di bawah tol [Kaligawe] kan sudah surut. Itu bukan karena rendahnya rob, tetapi memang berfungsinya sistem pompa. Kalau kemarin rendah karena robnya turun. Ini rob sudah mulai naik,” katanya.

Ia memprediksi ketinggian rob akan naik dan puncaknya pada 6 Juli 2016 atau tepat pada Hari Idulfitri 1437 H Sebagaimana prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Maka dari itu, kata dia, antisipasi harus terus dilakukan untuk mengatasi rob jika ternyata perkiraan BMKG mengenai puncak rob benar agar Kaligawe yang menjadi jalur mudik Lebaran 2016 yang aman dilewati.

Advertisement

“Insya Allah dengan persiapan ini bisa mengatasi rob yang ada di sini [Kaligawe]. Di sini masih kurang pompa, kami akan datangkan lagi. Pompa ini kapasitas [sedot] 250 liter/detik,” katanya.

Untuk jangka panjang, Basuki menjelaskan apabila sistem perpompaan itu berfungsi dengan baik maka akan dilanjutkan dengan menutup muara sungai dan membangun sistem polder. Penanganan rob, kata dia, hanya bisa teratasi dengan sistem polder yang dibangun untuk menampung air yang bisa menjamah darat dibuktikan dengan lima sistem polder yang efektif di beberapa titik.

“Kalau rob, kemudian jalan ditinggikan, diuruk, itu tidak tepat. Solusi penanganan rob hanya polder. Tidak ada jalan lain kecuali polder. Untuk anggarannya, masih dihitung Balitbang,” katanya.

Advertisement

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif