SOLOPOS.COM - Timnas Wales saat melakukan latihan jelang laga di Piala Eropa 2016. (REUTERS/Gonzalo Fuentes)
Prediksi Wales vs Belgia tersaji di babak perempatfinal Piala Eropa 2016.
Solopos.com, LILLE — Grafik pernampilan Belgia terus menanjak sejak kalah 0-2 dari Italia pada pertandingan pembuka di fase grup. Tapi Kevin de Bruyne dkk. wajib waspada ketika bertemu Wales yang memainkan formasi mirip dengan Italia.
Sejak dipermalukan Italia, tim berjuluk De Rode Duivels (Setan Merah) tersebut berturut-turut mencetak kemenangan atas Republik Irlandia 3-0 dan menjinakkan Swedia 1-0 di fase grup. Pada babak 16 besar, pasukan Marc Wilmots membantai Hungaria empat gol tanpa balas. Kemenangan atas Hungaria disebut-sebut sebagai penampilan terbaik Eden Hazard dkk. selama berada di Prancis.
Namun, Belgia tidak bisa bersantai ketika bertemu Wales pada babak perempat final di Stade Pierre Mauroy, Lille, Sabtu (2/7/2016) 02.00 WIB. Wales biasa memakai formasi 3-5-2, sama seperti skema yang dipakai Italia ketika menumbangkan Kevin de Bruyne dkk. di fase grup. Formasi 3-5-2 ini pula yang mungkin akan dipakai pelatih Wales, Chris Coleman, sebagai senjata rahasia membungkam Belgia.
Namun, Belgia tidak bisa bersantai ketika bertemu Wales pada babak perempat final di Stade Pierre Mauroy, Lille, Sabtu (2/7/2016) 02.00 WIB. Wales biasa memakai formasi 3-5-2, sama seperti skema yang dipakai Italia ketika menumbangkan Kevin de Bruyne dkk. di fase grup. Formasi 3-5-2 ini pula yang mungkin akan dipakai pelatih Wales, Chris Coleman, sebagai senjata rahasia membungkam Belgia.
“Kami menyaksikan laga pertama Italia [di Prancis ketika mengalahkan Belgia 2-0] dengan sangat cermat,” jelas bek Wales, Neil Taylor, seperti dilansir Independent.co.uk, Kamis (30/7/2016).
Belgia sulit menembus pertahanan Italia yang memakai formasi back-three tersebut. Di saat penyerang De Rode Duivels terus mendapat tekanan dari trio bek Italia, barisan gelandang mereka juga terisolasi oleh lima pemain lainnya. Italia bisa memainkan bola-bola diagonal untuk bek sayap mereka, sebagai umpan jauh untuk langsung menembus area Belgia.
“Itu statistik yang mengejutkan, namun ini tugas yang perlu Anda lakukan dengan formasi itu, itu kerja keras. Namun jika itu bisa dilakukan maka bisa sangat efektif,” sambung Taylor.
Formasi 3-5-2 bisa saja berubah menjadi 5-3-2 sesuai dengan materi pemain yang tersedia. Dengan formasi itu, serangan Gareth Bale dkk. lebih atraktif dibandingkan ketika bermain dengan format 4-4-2. Wales juga lebih menemukan kesimbangan untuk pertahanan kuat dan serangan cepat.
“Tidak banyak tim yang memakai itu [3-5-2]. Namun kami nyaman dengan apa yang sudah kami lakukan,” ujar defender Wales lainnya, Chris Gunter.
Hazard menyadari meski Belgia berstatus sebagai favorit namun mereka tidak bisa mengelak Wales merupakan lawan yang sulit. “Mereka tim yang sulit dilawan. Mereka sangat kompak dan lini depan mereka bagus karena ada Bale,” jelas Hazard.
Bersama De Bruyne, Hazard bisa menjadi kunci serangan Belgia di perempatfinal ini. Dua bintang Liga Premier itu memuncaki daftar pencetak assist terbanyak dalam dua turnamen besar terbaru, Piala Dunia 2014 dan Piala Eropa 2016, masing-masing lima assist. Hazard juga terlibat empat dari enam gol Belgia di Prancis ini. Sedangkan De Bruyne terlibat dalam 12 gol dari 12 penampilan terbaru dengan De Rode Duivels.
Namun Pelatih Belgia, Marc Wilmots, harus dipusingkan dengan barisan belakang yang kehilangan bek sentral Thomas Vermaelen karena akumulasi kartu. Dia harus memutuskan siapakah tandem Toby Alderweireld di jantung pertahanan Belgia. Wilmots bisa saja memaksa Jan Verthongen yang bisa beroperasi di bek kiri menjadi bek tengah. Opsi lainnya, ia akan menurunkan Jason Denayer di posisi tersebut.