SOLOPOS.COM - Sejumlah siswa SMP Negeri 2 Jogja mencoblos surat suara di dalam bilik suara dan memasukkan surat suara dalam pemilihan Ketua OSIS baru di sekolah tersebut, Jumat (06/12/2013). Sistem pemungutan suara yang digunakan layaknya pemungutan suara dalam pemilu yang sebenarnya. Hal itu merupakan bagian dari pembelajaran sekaligus simulasi bagaimana menyalurkan hak suara, menjadi petugas TPS dan tata cara pemilu di Indonesia kepada siswa sekolah tingkat pertama. (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)
Harianjogja.com, SLEMAN – Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sleman, memastikan kuota penerimaan peserta didik baru SMP Negeri melalui “real time online” sebanyak 6.800 kursi sudah terpenuhi.
“Hingga hari terakhir pendaftaran kemarin (Rabu 29/6/2016) kuota PPDB SMP Negeri sebanyak 6.800 kursi telah terpenuhi,” kata Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sleman Dwi Warni Yuliastuti seperti dikutip Antara, Kamis (30/6/2016).
Menurut dia, hingga hari terakhir seluruh sekolah sudah memenuhi kuota. Bahkan ada sekolah-sekolah yang kelebihan pendaftar melimpahkan ke sekolah lain.
“Data akhir statistik dinas yang ada di website resmi memang terlihat ada jumlah pendaftar yang tidak sesuai kuota. Sebenarnya itu terpenuhi karena ada siswa yang tidak diterima di pilihan pertama kemudian dilimpahkan ke pilihan kedua,” katanya.
Ia mengatakan pada ketentuan petunjuk teknis PPDB SMP Negeri, calon peserta didik baru dapat memilih dua sekolah yang diinginkan. Pendaftaran dapat dilakukan baik di sekolah pilihan pertama maupun pilihan kedua.
“Jadi jumlah berkas yang mendaftar di sekolah bisa jadi di bawah daya tampung sekolah, padahal sekolah itu juga mendapat limpahan dari sekolah lain sehingga tidak ada kekurangan siswa,” katanya.
Kepala Disdikpora Kabupaten Sleman Arif Haryono mengatakan, jumlah pendaftar SMP di Sleman mencapai 7.950 pendaftar, sementara daya tampung SMP Sleman sebanyak 6.800 kursi.
“Ada sekitar 1.000 calon siswa yang tidak diterima. Mereka yang tidak bisa sekolah di SMP Negeri bisa bersekolah di sekolah swasta,” katanya.