Soloraya
Jumat, 1 Juli 2016 - 07:30 WIB

LEBARAN 2016 : Lalu Lintas di Gemolong Sragen Jadi Perhatian Khusus

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Simpang empat Gemolong Sragen (Dok. Solopos.com)

Lebaran 2016, Simpang empat Gemolong jadi perhatian khusus Polres Sragen.

Solopos.com, SRAGEN–Kepadatan arus lalu lintas (lalin) di simpang empat Gemolong selama berlangsungnya arus mudik dan balik Lebaran menjadi perhatian khusus Polres Sragen.

Advertisement

Hal itu dikemukakan Kapolres Sragen AKBP Cahyo Widiarso saat ditemui wartawan seusai Apel Gelar Pasukan Operasi Ramadniya Candi 2016 di Lapangan Mapolres Sragen, Kamis (30/6/2016). Kapolres menjelaskan simpang empat Gemolong merupakan titik temu arus kendaraan dari Semarang, Grobogan, Solo dan Sragen. Kepadatan lalin di simpang empat Gemolong selalu meningkat tajam selama berlangsungnya arus mudik dan balik Lebaran.

“Simpang empat Gemolong merupakan jalur rawan macet. Saya memperkirakan kondisi lalin di Gemolong bakal crowded. Ada penumpukan arus kendaraan di sana. Kami mengandalkan jalur alternatif untuk mengurai kepadatan lalin di simpang empat Gemolong,” kata Kapolres.

Sebanyak 409 personel polisi disiapkan untuk mengamankan jalannya arus mudik dan balik Lebaran. Mereka akan bersiap di lima pos pengamanan (pospam) yang tersebar di Sragen. Satu di antaranya merupakan pospam terpadu di daerah perbatasan yang diisi personel gabungan dari Polres Sragen dan Polres Ngawi. Lima pospam itu berlokasi di Grompol, Masaran, Pilangsari, Gemolong dan Sambungmacan. Setelah mengikuti apel gelar pasukan, jajaran Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) Sragen mengecek kesiapan seluruh pospam dalam mengamankan arus mudik dan balik Lebaran.

Advertisement

Kapolres mengaku sudah menyiapkan tim khusus untuk mengantisipasi bentuk kejahatan di sepanjang jalur mudik dan balik Lebaran. Polres Sragen tidak menerjunkan penembak jitu untuk memantau arus mudik Lebaran. “Sejauh ini, berdasar pemetaan kami, tidak ada jalur yang rawan terjadi kejahatan di Sragen. Namun, kami meminta tim khusus itu untuk mengantisipasi setiap kerawanan kejahatan,” terang Kapolres.

Selain dari unsur polisi dan TNI, sejumlah lembaga seperti Bansor, Pramuka, Senkom Mitra Polri, Dinas Kesehatan dan lain-lain juga dilibatkan dalam Operasi Ramadniya 2016. Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati yang menjadi inspektur upacara memeriksa pasukan sekaligus kendaraan operasional pengamanan arus mudik dan balik Lebaran.

“Kemenhub memprediksi ada 17,6 juta pemudik. Jumlah kendaraan roda empat pemudik diperkirakan mencapai 2,4 juta, sementara jumlah pemudik bersepeda motor diperkirakan mencapai 5,6 juta. Puncak kepadatan lalin diperkirakan pada H-4 dan H+3 Lebaran,” kata Yuni pada kesempatan itu.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif