SOLOPOS.COM - Para penumpang bus Mandala duduk-duduk di taman SPBU Jetak sembari melihat kondisi bus Mira yang rusak di bagian bodi kiri depan setelah kecelakaan lalu lintas di Jl. Solo-Sragen, Jetak, Sidoharjo, Sragen, Jumat (1/7/2016). (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)
Kecelakaan Sragen terjadi antara bus Mandala dan Mira.
Solopos.com, SRAGEN — Puluhan penumpang bus Mandala juruan Surabaya-Purwokerto terpaksa terkatung-katung di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Jetak, Kecamatan Sidoharjo, Sragen, Jumat (1/7/2016) sore.
Hal itu disebabkan bus Mandala mengalami kerusakan pada bodi belakang lantaran diseruduk bus Mira jurusan Surabaya-Jogja di Jl. Raya Solo-Sragen Jetak.
Kecelakaan ringan itu tak berdampak pada korban jiwa. Hanya kerusakan terjadi pada bodi bus Mandala bagian pojok kanan belakang dan kaca pecah. Kerusakan bodi bus juga dialami bus Mira di bagian kiri depan.
Kaca pecah dan bodi ringsek. Sebanyak 58 orang penumpang bus Mira dioper ke bus Mira lainnya. Sementara puluhan penumpang bus Mandala terpaksa menunggu sampai perbaikan bodi bus selesai.
Kernet bus Mira, M. Yuda, 25, warga Mojokerto, saat ditemui Solopos.com, Jumat sore, mengatakan peristiwa kecelakaan itu terjadi saat empat bus beradu balap, yakni bus Jaya, Mira berpelat nomor S 7256 US, Mandala berpelat nomor AA 1400 DA, dan Mira berpelat nomor S 7213 US. Dia mengatakan balapan mengejar waktu itu terjadi sejak keluar dari Terminal Pilangsari.
“Nah, sesampainya di Jl. Solo-Sragen ini bus Mira yang saya tumpangi ngeblong seraya banting setir ke kanan. Saat banting setir ke kanan itulah bodi depan bus Mira mengenai buntut bus Mandala. Padahal dua malam lalu, bus ini [Mira] pernah di-bandem orang di Klaten dan kacanya pecah. Jadi kaca itu sempat ganti baru sekarang pecah lagi,” kata Yuda.
Dia mengatakan kalau bus Mandala masih bisa jalan lagi karena hanya kerusakan sedikit di bodi belakang. Tetapi bus Mira yang ditumpanginya terpaksa tak bisa jalan. Seorang penumpang asal Solo, Andy, 30, mengaku naik bus Mira saat mudik dari Surabaya ke Solo.
Dia ingin Lebaran di kampung halaman setelah sekian lama bekerja sebagai buruh proyek di Surabaya. “Ya, ini masih menunggu bus lainnya. Katanya dioper setelah kecelakaan setelah lampu merah Pungkruk,” tutur dia.
Warga asal Purwokerto, Nandar, hanya bisa menunggu bersama puluhan penumpang lainnya. Dia juga mudik dari Surabaya ke Purwokerto bersama satu orang teman satu kampung.
“Saya tidak tahu mau dioper atau tidak. Kernetnya masih memperbaiki kerusakan bodi belakang bus. Mudah-mudahan bisa langsung berangkat,” harap Nandar, penumpang bus Mandala.