Soloraya
Jumat, 1 Juli 2016 - 15:40 WIB

Anak 8 Tahun di Wonogiri Jadi Korban Petasan di Hari Ultahnya

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/Solopos)

Seorang anak berusia 8 tahun di Wonogiri menjadi korban petasan.

Solopos.com, WONOGIRI – Seorang anak usia delapan tahun harus masuk rumah sakit karena menjadi korban petasan, Kamis (30/6/2016). Korban mengalami luka pada mata kanannya dan harus menjalani operasi.

Advertisement

Peristiwa tersebut terjadi seusai waktu berbuka puasa. Korban, Ilham Fadila, 8, bermaksud mau menjalankan Salat Magrib di masjid dekat rumahnya. Saat menuju masjid, dia melihat ada temannya hendak menyulut petasan. Ada beberapa anak yang berkumpul untuk melihat petasan tersebut. Ilham tertarik dan bermaksud turut melihat petasan.

Setelah mendekat, petasan yang ingin dia lihat meledak. Namun seiring meledaknya petasan tersebut ada material yang diduga kerikil terpental dan mengenai mata Ilham.

“Anak itu sudah mengambil wudu mau salat, tapi menghampiri kerumunan anak yang melihat petasan. Sebenarnya dia berada paling jauh dari petasan,” kata ayah korban, Sukis, 38, saat ditemui wartawan di Rumah Sakit Mulia Hati, Brumbung, Selogiri, Jumat (1/7/2016).

Advertisement

Menurutnya, sete;ah terkena percikan batu tersebut, Ilham merasa kesakitan dan tangannya terus memegang matanya. Karena khawatir, keluarga korban pun segera membawanya ke Rumah Sakit Mulia Hati.

Sampai Jumat pagi, dia masih berada di Ruang Mawar, di lantai dua rumah sakit tersebut. Matanya sudah dibalut semacam kain kasa. Saat itu dia terus duduk di pangkuan ibunya. Selain kedua orang tua, dia juga ditemani saudara-saudaranya. Sebuah kue ulang tahun yang masih terkemas dalam dus, tergeletak di meja rumah sakit, tak jauh dari tempat tidur Ilham. Kue tersebut memang sengaja dibeli untuk Ilham. Sebab pada Kamis, Ilham merayakan ulang tahunnya yang kedepalan.

“Kemarin adalah hari ulang tahunnya. Itu kuenya,” ujar ibu korban, Eka Sujati. Kedua orang tua Ilham berharap anaknya segera sembuh. Dia juga berharap agar peristiwa tersebut tidak menimpa pada anak-anak yang lain. Seperti diketahui saat memasuki bulan puasa, biasanya banyak beredar petasan.

Advertisement

Sementara itu menurut Direktur Rumah Sakit Mulia Hati, Ngadiyono, mengatakan setelah korban tiba di rumah sakit, langsung diberikan tindakan awal.

“Nanti [Jumat] sehabis salat Jumat akan di reposisi di ruang operasi. Akan dieksplor apakah perlu pengambilan bola mata atau tidak,” kata dia kepada wartawan, Jumat.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif