News
Kamis, 30 Juni 2016 - 08:45 WIB

SOLOPOS HARI INI : Soloraya Hari Ini: Nunggak Iuran BPJS Sebulan, Peserta Dinonaktifkan

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Kamis, 30 Januari 2016

Solopos hari ini memberitakan kabar-kabar terkini di Soloraya.

Solopos.com, SOLO – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan mengeluarkan ketentuan baru yang mengatur penjaminan peserta dan pengenaan denda. Peserta yang terlambat membayar iuran selama sebulan akan diberhentikan sementara atau dinonaktifkan.

Advertisement

Kabar ini menjadi berita utama halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi hari ini, Kamis (30/6/2016). Kabar lain, Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) Solo membuka paksa pintu 42 kios di Pasar Klewer darurat di Alun-alun Utara (Alut) Keraton Solo karena tidak dimanfaatkan oleh sang pemilik atau penerima, Senin (27/6/2016).

Simak rangkuman berita utama halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi hari ini, Kamis (30/6/2016);

BPJS KESEHATAN: Nunggak Sebulan, Peserta Dinonaktifkan

Advertisement

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan mengeluarkan ketentuan baru yang mengatur penjaminan peserta dan pengenaan denda. Peserta yang terlambat membayar iuran selama sebulan akan diberhentikan sementara atau dinonaktifkan.

Kepala Kantor Cabang Utama BPJS Kesehatan Surakarta, Bimantoro, mengatakan perubahan ketentuan mengenai penghentian sementara penjaminan peserta dan pengenaan denda itu sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) No. 19/2016 tentang Perubahan Kedua Atas Perpres 12/2013 tentang Jaminan Kesehatan. Peraturan tersebut mulai berlaku per 1 Juli 2016.

Tunggakan iuran lebih dari satu bulan sejak tanggal 10 kini tidak lagi dikenai denda 2%, melainkan langsung dinonaktifkan. “Dulu enam bulan, tetapi sekarang hanya sebulan langsung nonaktif artinya tidak mendapatkan pelayanan,” urai Bimantoro saat konferensi pers di Hotel Dana Solo, Rabu (29/6).

Advertisement

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

PASAR KLEWER DARURAT: DPP Buka Paksa 42 Pintu Kios Kosong

Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) Solo membuka paksa pintu 42 kios di Pasar Klewer darurat di Alun-alun Utara (Alut) Keraton Solo karena tidak dimanfaatkan oleh sang pemilik atau penerima, Senin (27/6).

Lurah Pasar Klewer, Edi Murdiarso, mengatakan pembukaan paksa pintu itu karena puluhan kios di berbagi blok tersebut akan difungsikan sebagai tempat relokasi pedagang Pasar Klewer sisi timur yang terdampak pembangunan Pasar Klewer sisi barat. DPP ingin memastikan kios benar-benar dalam kondisi kosong sehingga bisa digunakan oleh pedagang Pasar Klewer sisi timur.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

MASALAH TOL: Marah, Petani Boyolali Robohkan Tembok Tol

Para petani di Desa Sawahan, Ngemplak, Boyolali meluapkan amarah mereka dengan merobohkan tembok pembatas tol Solo-Kertosono (Soker) di desa setempat, Rabu (29/6).

Aksi penggempuran tembok tol Soker diduga dipicu karena tak kunjung diperbaikinya saluran irigasi pertanian oleh pelaksana proyek tol. Sedikitnya ada dua lokasi tembok tol Soker yang digempur petani dalam jarak sekitar 100 meter di Dukuh Mojorejo, Sawahan.

Tembok dijebol warga selebar tiga meteran. Petani mengaku sengaja menggempur tembok tol dan saluran irigasi di bawahnya karena dituding menjadi penyebab kesengsaraan petani. Selain merusak area pertanian, tak berfungsinya saluran irigasi juga membuat rumah warga terendam banjir.

Pantauan Espos kemarin, petugas dari pihak pelaksana proyek tol Soker mendatangi rumah petani yang merusak tembok dan saluran irigasi. Petugas mengancam memidanakan mereka karena telah merusak fasilitas negara.

Namun, tak berselang lama, Ketua Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air (GP3A) Tri Mandiri Sejahtera, Samidi, datang ke lokasi dan langsung pasang badan.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

TOKOH INSPIRATIF: B.J. Habibie Bapak Asuh UKM Batik Soloraya

Presiden ke-3 Republik Indonesia, B.J. Habibie, tak berhenti menyunggingkan senyuman setibanya di Galeri Batik Keris, Rabu (29/6) siang. Langkahnya memang tak lagi lincah. Namun, sosok yang genap berusia 80 tahun pada akhir pekan lalu itu bersemangat menapaki anak tangga salah satu toko batik ternama di Kota Bengawan ini.

Begitu sampai di lobi utama, senyumnya makin merekah. Matanya turut berbinar tatkala menerima sambutan Komisaris Utama Batik Keris, Lina Handianto; Presiden Direktur Batik Keris, Handianto Tjokrosaputro; bersama puluhan pelaku usaha kecil menengan (UKM) mitra Batik Keris dari Jawa Tengah dan DIY.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif