Jogja
Kamis, 30 Juni 2016 - 05:55 WIB

PEMKAB BANTUL : Rp80 Miliar Proyek Belum Dilelang, 60 Pembangunan Terancam Terlambat

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi proyek pembangunan jalan tol. (Nurul Hidayat/JIBI/Bisnis)

Pemkab Bantul masih memiliki sejumlah tugas merealisasikan pembangunan infrastruktur.

Harianjogja.com, BANTUL– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul melansir total nilai proyek pembangunan yang sampai sekarang belum dilelang mencapai hingga Rp80 miliar. Sekitar 60 proyek pembangunan infrastruktur terancam tak selesai tepat waktu.

Advertisement

Kepala Bagian Administrasi Pembangunan (AP) Pemkab Bantul Bobot Ariffi’aidin mengatakan, total proyek pengadaan barang dan jasa yang dilelang tahun ini senilai Rp250 miliar terdiri dari 200 paket proyek pembangunan. Dari jumlah tersebut, masih ada 30% atau sekitar 60 paket proyek yang sampai sekarang belum dilelang, dengan nilai mencapai Rp80 miliar. Padahal waktu sudah mencapai pertengahan tahun.

“Saya tidak hafal apa saja proyeknya, salah satunya pembangunan pasar tradisional,” terang Bobot Ariffi’aidin, Selasa (28/6/2016). Bahkan kata dia, dari total 70% atau sekitar 140 proyek pengadaan barang dan jasa yang telah dilelang, belum semuanya mulai dikerjakan. Hanya sebagian proyek yang telah dilelang dan sedang dikerjakan pembangunannya. Alasannya karena masih ada tahapan yang dilalui seperti persiapan kontrak pembangunan antara pemerintah dengan rekanan sebelum pekerjaan dimulai.

Advertisement

“Saya tidak hafal apa saja proyeknya, salah satunya pembangunan pasar tradisional,” terang Bobot Ariffi’aidin, Selasa (28/6/2016). Bahkan kata dia, dari total 70% atau sekitar 140 proyek pengadaan barang dan jasa yang telah dilelang, belum semuanya mulai dikerjakan. Hanya sebagian proyek yang telah dilelang dan sedang dikerjakan pembangunannya. Alasannya karena masih ada tahapan yang dilalui seperti persiapan kontrak pembangunan antara pemerintah dengan rekanan sebelum pekerjaan dimulai.

Berkaca pada tahun-tahun sebelumnya, proyek pembangunan sejatinya sudah dilelang sejak awal tahun. Pada pertengahan tahun seperti sekarang, mayoritas proyek pembangunan seharusnya sudah dikerjakan. Menurutnya baru kali ini lelang proyek pengadaan barang dan jasa molor pelaksanaannya hingga sejumlah 30% dari total pengadaan.

“Tahun sebelumnya juga ada yang terlambat tapi tidak banyak,” papar dia.

Advertisement

Bobot mengklaim tidak tahu persis alasan mengapa puluhan proyek tersebut sampai sekarang belum dilelang. Bagian Administrasi Pembangunan melalui Layanan Pengadaan Secara Elektronik (SPLE) dan Unit Layanan Pengadaan (ULP) hanya bertugas memfasilitasi proses lelang. Sedangkan memastikan apakah pengadaan barang dan jasa sudah siap lelang atau tidak kata dia menjadi kewenangan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait.

“Misalnya pembangunan infrastruktur, kalau Dinas Pekerjaan Umum sudah siap lelang maka kami fasilitasi. Sejauh ini sebanyak 30 persen itu belum masuk ke ULP makanya belum bisa dilelang,” imbuh dia lagi.

Bobot tidak memungkiri sejumlah dampak buruk apabila lelang atau pengerjaan proyek molor. Mulai dari serapan anggaran tidak maksimal serta potensi pengerjaan proyek tidak selesai tepat waktu atau pada akhir tahun. Karenanya kata dia, perlu ada catatan khusus bagi proyek yang lelangnya molor.

Advertisement

“Misalnya ada catatan harus menambah jumlah pekerja. Waktu pengerjaannya full, hari Minggu juga masuk. Ini supaya pekerjaan bisa terkejar,” jelasnya.

Ia yakin, puluhan proyek yang belum dilelang itu dapat diselesaikan pembangunannya sebelum tutup tahun. Bobot berjanji berupaya cepat menyiapkan proses lelang pengadaan barang dan jasa agar pembangunan dapat dimulai.

Ketua Komisi C DPRD Bantul yang membidangi masalah infrastruktur Wildan Nafis mengatakan, mundurnya proyek pembangunan akan merugikan masyarakat.

Advertisement

“Masyarakat yang harusnya sudah menikmati pembangunan tapi terhambat karena pembangunan belum dimulai,” kritik Wildan.

Komisi C berencana memanggil SKPD terkait yang terlibat pengerjaan paket pembangunan tersebut. tujuannya mendorong agar lelang segera dilaksanakan dan proyek pengadaan barang jasa segera dikerjakan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif