Soloraya
Kamis, 30 Juni 2016 - 20:15 WIB

LAYANAN KESEHATAN BOYOLALI : Dinkes Larang Dokter Cuti Lebaran

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi profesi dokter (JIBI/Dok)

Layanan kesehatan Boyolali, Dinkes tak memberi izin cuti dokter selama Lebaran.

Solopos.com, BOYOLALI–Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali tidak memberikan izin cuti bagi dokter-dokter pegawai negeri sipil (PNS) di Boyolali, selama masa Lebaran.

Advertisement

Dinkes menjamin kesiapan tenaga medis khususnya dokter baik di tingkat puskesmas maupun rumah sakit. Plt.Kepala Dinkes Boyolali, Ratri S.Lina, menjelaskan kebijakan untuk tidak mengizinkan cuti bagi dokter-dokter PNS di wilayah Boyolali bertujuan agar masyarakat yang sakit saat Lebaran tetap mendapatkan penanganan dari dokter.

“Kami menjamin ketersediaan tenaga dokter baik dari H-7 Lebaran hingga H+7 Lebaran. Di Boyolali ada 29 puskesmas, 14 puskesmas di antaranya melayani rawat inap 24 jam. Minimal di satu puskesmas itu ada satu dokter jaga dan kami sudah ada jadwalnya semua. Selama Lebaran kami pastikan tidak ada dokter yang cuti,” kata Lina, saat ditemui Solopos.com, Rabu (30/6/2016).

Dinkes tidak ingin mendapat laporan ada pasien rumah sakit atau puskesmas yang mengeluh tidak ada dokter apalagi pasien yang membutuhkan penanganan dokter spesialis. Masing-masing fasilitas kesehatan terutama rumah sakit tentu sudah mempersiapkan dokter on call yakni dokter yang siap dihubungi sewaktu-waktu jika ada pasien yang membutuhkan.

Advertisement

Direktur RSUD Pandanarang Boyolali, Siti Nurrokhmah Hidayati, menjelaskan manajemen rumah sakit telah mengatur jadwal operasional poliklinik, IGD, dan rawat inap di rumah sakit. ?Poliklinik libur tiga hari mulai Rabu-Jumat (6-8/7/2016). Saat poliklinik tutup, masyarakat bisa mengakses UGD tanpa memakai rujukan dari fasilitas kesehatan primer.

Untuk tenaga dokter, RSUD juga mempersiapkan dokter on call yang siap dihubungi setiap saat. “Kami punya tiga dokter bedah umum dan ortopedi. Biasanya dokter spesialis itu banyak dibutuhkan karena kasus kecelakaan saat Lebaran biasanya meningkat,” kata Siti.

Sedangkan untuk layanan di unit rawat inap, RSUD juga memastikan tiap hari ada dokter yang visite pasien. Di RSUD Boyolali ada 297 kamar di unit rawat inap. Tiap rata-rata terisi 200 kamar. Selama Ramadan, pasien rawat inap menunjukkan tren penurunan dan akan semakin menurun pada hari H. “Mulai H+2 biasanya ada peningkatan lagi pasien rawat inap. Masyarakat yang ingin mengetahui ketersediaan kamar di rumah sakit kami bisa menghubungi call center 119,” ujar Siti.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif