News
Kamis, 30 Juni 2016 - 19:00 WIB

ES KOPI BERUJUNG MAUT : Kisah Jessica Wongso yang "Kolokan", Tidur di Paha Ibunya di Tahanan

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jessica Wongso di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (20/1/2016). Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum memeriksa Jessica terkait kematian Wayan Mirna Salihin yang meninggal dunia karena sianida dalam es kopi Vietnam yang diminumnya di Olivier Cafe Grand Indonesia. (JIBI/Solopos/Antara/dok)

Es kopi berujung maut dengan terdakwa Jessica Wongso berlanjut di pengadilan. Sang ibu mengungkapkan kebiasaan Jessica yang “kolokan” di rumah.

Solopos.com, JAKARTA — Ada banyak hal tentang Jessica Kumala Wongso yang diketahui oleh publik. Terdakwa kasus es kopi berujung maut dengan korban Wayan Mirna Salihin ini tak banyak diketahui latar belakangnya, selain kehidupannya di Australia yang belakangan terekspose gara-gara kasusnya.

Advertisement

Ibunda Jessica, Imelda Wongso, untuk kali pertama bercerita tentang anaknya yang kini meringkuk di tahanan. Meskipun tak pernah tampil di depan media, kali ini dia bercerita soal hal pribadi Jessica, termasuk mempersilakan awak Kompas TV, Fristian Griec, masuk ke kamar gadis 28 tahun itu di rumahnya di Jakarta.

“Ini kamar Jessica, maaf berantakan karena tidak ada yang ngurus,” kata Imelda membuka keterangannya yang ditayangkan Kompas TV, Kamis (30/6/2016) malam.

Di kamar itu, terdapat sebuah spring bed dengan dua pasang bantal dan guling yang tidak terbungkus sarung. Begitu pula dengan kasur yang dibiarkan tanpa sprei. “Sejak Jessica ditahan, ini dibiarkan tanpa sprei,” kata Imelda.

Advertisement

Saat bercerita tentang Jessica, Imelda mulai terisak. Dia mengingat bagaimana Jessica yang lebih suka tidur dengannya daripada tidur di kamarnya. “Biasanya kalau dia pulang ke Indonesia, dia mandi, ganti baju, terus tidurnya sama saya.”

Kebiasaan itu juga muncul saat mereka berada di Australia. “Di Australia juga gitu, dia main tumpukin aja badannya ke saya, dia enggak peduli, tidur aja di tengah,” kisah Imelda.

Saat ditahan Polda Metro Jaya setelah ditetapkan sebagai tersangka, Jessica sempat dikabarkan mengalami gangguan kesehatan. Namun, Imelda mengaku bersyukur karena anaknya diberi ruang khusus yang memungkinkan mereka bertemu agak lama. “Dia kalau di Polda, dikasih ruang sendiri, khusus. Saya mau ucapin terima kasih ke mereka, saya dikasih ruangan AC,” katanya.

Advertisement

Hal itu dinilai sangat berarti bagi Imelda. Karena di situlah Jessica bisa kembali memeluk ibunya. “Kita bebas, karena dia kolokan. Kalau ketemu, dia tidur di paha saya, lama banget, saya enggak kuat.”

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif