Soloraya
Rabu, 29 Juni 2016 - 06:30 WIB

TOL SOLO-KERTOSONO : Petani Boyolali Tagih Realisasi Perbaikan Irigasi

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Overpass tol Solo-Kertosono di Ngemplak Boyolali. (Burhan Aris Nugraha/JIBI/Solopos/dok)

Tol Solo-Kertosono memberi dampak terhadap irigasi petani, sehingga mereka menuntut perbaikan.

Solopos.com, BOYOLALI – Para petani di Kecamatan Ngemplak yang terdampak proyek tol Solo- Kertosono (Soker) menagih janji perbaikan saluran irigasi persawahan mereka. Pasalnya, sejak proyek tol dimulai empat tahun lalu itu, petani dirugikan terus akibat air yang tak mengalir merendam persawahan mereka di musim hujan.

Advertisement

“Kami menagih janji perbaikan saluran irigasi kepada pelaksana proyek tol Soker. Karena, sejak proyek berjalan petani terus merugi. Sawah kami terendam air hujan terus,” ujar Ketua Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air (GP3A) Tri Mandiri Sejahtera, Samidi, kepada Solopos.com, Selasa (28/6/2016).

Samidi mengaku telah menanyakan masalah itu kepada Kepala Satuan Kerja Tol Soker, Aidil Fiqri. Ia juga bahkan sudah melayangkan surat kepada Presiden Jokowi dengan harapan segera mendapatkan perhatian serius.

Advertisement

Samidi mengaku telah menanyakan masalah itu kepada Kepala Satuan Kerja Tol Soker, Aidil Fiqri. Ia juga bahkan sudah melayangkan surat kepada Presiden Jokowi dengan harapan segera mendapatkan perhatian serius.

“Tiga tahun terakhir, belasan musim tanam, namun hasil pertanian kami terpuruk terus. Setiap tanam padi, hasilnya hancur terus karena saluran irigasi pertanian rusak. Air hujan merendam sawah kami,” paparnya.

Sedikitnya ada seratusan hektare sawah yang terdampak akibat rusak saluran irigasi. Kerusakan saluran irigasi paling banyak terjadi di Desa Dibal, Donohudan, Kismoyo, dan Sindon.

Advertisement

“Perbaikan irigasi sebenarnya sudah kami mulai. Namun, harus kami akui pelan-pelan karena kami juga dituntut merampungkan tol untuk Lebaran,” ujarnya saat dihubungi Solopos.com, Selasa (28/6/2016).

Fiqri bahkan telah menyiapkan anggaran sedikitnya Rp2 miliar untuk memperbaiki saluran irigasi yang rusak akibat proyek tol sepanjang 18 kilometer itu. “Berapa pun dana kami siapkan. Tapi pelan-pelan pengerjaanya, karena kami juga dikejar waktu untuk Lebaran ini,” paparnya.

Tak hanya saluran irigasi, sambungnya, pihaknya juga akan membangun fasilitas umum lainnya di sejumlah lahan yang telah dibebaskan. Pembangunan drainase itu akan dilaksanakan secara beriringan dengan pembangunan proyek tol.

Advertisement

“Sebenarnya anggaran perbaikan drainase itu tak ada, namun karena ini menyangkut hajat hidup para petani, maka kami support agar ada dana untuk pembuatan saluran irigasi petani,” paparnya.

Fiqri juga berharap sejumlah lahan pertanian yang belum bebas, bisa segera dibebaskan. Harapannya, pengerjaaan saluran irigasi bisa dipercepat.

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif