Soloraya
Rabu, 29 Juni 2016 - 11:00 WIB

PDIP Dorong Pemberdayaan Istri Narapidana

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ratusan warga binaan Rutan Kelas I A Solo mengikuti tauziah bersama kader PDI Perjuangan (PDIP) Solo di halaman masjid rutan setempat, Selasa (28/6/2016) sore. Kepedulian terhadap warga binaan merupakan kegiatan rutin PDIP di Bulan Ramadan. (Chrisna Chanis Cara/JIBI/Solopos)

PDIP mendorong agar istri narapidana diberdayakan.

Solopos.com, SOLO — Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan (PDIP) Solo mendorong adanya pemberdayaan bagi keluarga atau istri yang ditinggalkan kepala keluarga penghuni rumah tahanan (rutan). Hal itu dinilai penting untuk menopang ekonomi keluarga narapidana khususnya dari kaum marginal.

Advertisement

Dorongan tersebut disampaikan Wakil Ketua PDIP Solo, Etty Iswara, saat berkunjung bersama sejumlah kader partai ke Rutan Kelas I A Solo, Selasa (28/6/2016) petang. Menurut Etty, keluarga kurang mampu yang ditinggal suami perlu perhatian agar ekonominya tak semakin terperosok. Dia melihat mayoritas penopang pendapatan keluarga masih disokong kaum laki-laki. “Kalau tidak ada pendampingan, ibu-ibu atau istri-istri ini bisa kesulitan membiayai keluarga,” ujarnya.

Etty menilai pemberian pelatihan keterampilan atau wirausaha sedikit banyak akan membantu para istri untuk menjaga stabilitas ekonomi keluarga. Etty menyebut pola pemberdayaan dengan mengintervensi keluarga narapidana belum optimal dilakukan pemerintah.

Selama ini, pemberian pelatihan cenderung terbatas pada warga binaan di rutan. Sebagai informasi, Rutan Kelas I A Solo dihuni 564 orang yang terdiri dari 257 narapidana dan 307 tahanan. Sebanyak 534 orang di antaranya adalah laki-laki. “Kami akan coba menyampaikan pada Pemkot agar memberdayakan keluarga warga binaan. Syukur-syukur ada perhatian khusus seperti pemberian pelatihan,” ucapnya.

Advertisement

Sore itu, ratusan warga binaan memadati halaman Rutan untuk mengikuti tausiah dan buka bersama yang digelar PDIP Solo. Ustaz Subhan yang menjadi penceramah meminta warga binaan serius membenahi diri selama di rutan. Dia juga mewanti-wanti warga binaan konsisten beramal kebajikan selepas keluar penjara. “Sebisa mungkin menolong sesama selagi kita sempat.”

Sementara itu, Pejabat Rutan Kelas I A Solo, Dawam, mengatakan pihaknya memiliki sejumlah program bagi warga binaan dalam menyambut Ramadan seperti pesantren kilat. Progam tersebut diperkuat kegiatan dari organisasi eksternal untuk menunjang ibadah warga binaan.

“Setiap tahun selalu saja ada kepedulian dari komunitas atau sejumlah instansi. Mudah-mudahan hal ini menjadi dukungan agar ke depan warga binaan lebih baik lagi,” ujarnya.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif