Soloraya
Rabu, 29 Juni 2016 - 13:25 WIB

PASAR DARURAT KLEWER : DPP Membuka Paksa 42 Kios Kosong

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pembangunan pasar darurat Klewer di Alun-Alun Utara, Solo, Kamis (14/5/2015). (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

Pasar darurat Klewer yang dibangun di Alun-alun Utara tidak semuanya difungsikan pedagang.

Solopos.com, SOLO – Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) Solo membuka paksa 42 kios di pasar darurat Klewer di Alun-alun Utara (Alut) Keraton Solo karena tidak dimanfaatkan oleh sang pemilik atau penerima, Senin (27/6/2016).

Advertisement

Lurah Pasar Klewer, Edi Murdiarso, mengatakan DPP terpaksa membuka paksa puluhan kios di berbagi blok tersebut karena akan difungsikan sebagai tempat relokasi pedagang Pasar Klewer sisi timur yang terdampak pembangunan Pasar Klewer sisi barat. DPP ingin memastikan kios benar-benar dalam kondisi kosong sehingga bisa digunakan oleh pedagang Pasar Klewer sisi timur.

“Berhubung pedagang [sebagai penerima jatah kios] tidak memanfaatkan, kami ambil alih kios kios di pasar darurat untuk bisa digunakan sementara oleh pedagang Pasar Klewer sisi timur yang terdampak pembangunan Pasar Klewer sisi barat. Kami terpaksa membuka paksa 42 kios kosong,” kata Edi saat ditemui Solopos.com di pasar darurat Alut, Rabu (29/6/2016).

Edi mengatakan ada sekitar 50 kios kosong di pasar darurat Alut yang bakal digunakan untuk tempat berjualan pedagang Pasar Klewer sisi timur. Namun, delapan pedagang sudah terlebih dahulu berinisitif menyerahkan kunci kios kepada DPP sebelum jadwal pembukaan paksa. Sedangkan 42 pedagang lain tidak mengindahkan surat peringatan dari DPP untuk segera menyerahkan kunci kios.

Advertisement

“Kami sudah sering kirim surat kepada pedagang untuk mengosongkan kios dan menyerahkan kunci kios ke DPP. Banyak dari mereka ternyata tidak memedulikan surat pemberitahuan itu. Alhasil kami terpaksa membuka paksa kios. Pembukaan kios disaksikan polisi, petugas Satpol PP, dan Satpam pasar. Barang-barang yang ditemukan di dalam kios sudah kami amankan,” jelas Edi.

Edi menerangkan ada 56 pedagang Pasar Klewer sisi timur yang terdampak pembangunan Pasar Klewer sisi barat. Dia mengakui jumlah kios kosong di pasar darurat Alut tidak sebanding dengan jumlah pedagang Pasar Klewer sisi timur tersebut. DPP masih berupaya mencari kios tambahan di pasar darurat Alut yang bisa digunakan pedagang Pasar Klewer sisi timur.

“Ada sekitar 50 kios kiosong. Kami membutuhkan lebih banyak kios lagi untuk menampung 56 pedagang. Kami sedang mencoba mencari kios di pasar darurat Alut yang saat ini hanya digunakan sebagai gudang. Kami akan pinjam kios tersebut untuk menampung pedagang Pasar Klewer sisi timur yang terdampak pembangunan,” terang Edi.

Advertisement

Sesuai jadwal, Edi membeberkan, 56 pedagang Pasar Klewer sisi timur harus mengosongkan kios paling lambat pada 10 Juli mendatang. Puluhan kios tersebut perlu dikosongkan segera karena menyesuaikan dengan target waktu kontrak kerja pembangunan Pasar Klewer sisi barat selama 250 hari dengan batas akhir 29 Desember 2016.

Ditemui terpisah, Kepala DPP Solo, Subagiyo, menyampaikan DPP akan mengumpulkan 56 pedagang Pasar Klewer sisi timur terlebih dahulu sebelum jadwal pembongkaran kios. DPP akan membagi jatah kios di pasar darurat Alut kepada pedagang. Dia merencanakan proses pembagian kios di pasar darurat Alut dilaksanakan sebelum Idul Fitri.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif