Soloraya
Selasa, 28 Juni 2016 - 14:00 WIB

MUDIK 2016 : Antisipasi Kejahatan, Satreskrim Polres Boyolali Bentuk Tim Sniper

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kapolres Boyolali, AKBP Agung Suyono (tengah) memimpin Latihan Pra Operasi Kepolisian Terpusat Ramadniya Candi 2016 di Ruang Bhara Merapi Polres Boyolali, Selasa (28/6/2016). Kepolisian berupaya meningkatkan profesionalisme dalam mewujudkan Hari Raya Idul Fitri yang aman dan kondusif. (Hijriyah Al Wakhidah/JIBI/Solopos)

Mudik 2016 Satreskrim Polres Boyolali akan membentuk tim sniper.

Solopos.com, BOYOLALI—Satuan Reskrim Polres Boyolali menyiapkan tim penembak (sniper) untuk mengantisipasi tindak kejahatan di jalan selama arus mudik dan balik Lebaran.

Advertisement

Kapolres Boyolali, AKBP Agung Suyono, melalui Kasatreskrim, AKP Muhamad Kariri, menjelaskan tim sniper akan ditempatkan di jalur-jalur sepi yang dianggap rawan kejahatan. Di antaranya di jalur Ampel yang berdemografi naik turun, dan di sekitar traffic light mulai dari Ampel hingga Banyudono.

“Selain menempatkan tim sniper, kami juga meningkatkan giat patroli dari tim resmob di sepanjang jalur utama dari Ampel hingga Banyudono,” kata Kariri, saat ditemui solopos.com, di ruang kerjanya, Senin (28/6/2016).

Menurut Kariri, tindak kejahatan yang harus diwaspadai masyarakat dan pemudik antara lain pencurian sepeda motor (curanmor), pencurian rumah kosong, pencurian dengan pemberatan (curat), dan pembiusan di bus atau angkutan umum lainnya.

Advertisement

Untuk mengantisipasi pencurian rumah kosong, kepolisian juga akan patroli ke perumahan-perumahan.
Berdasarkan data yang diterima Solopos.com dari Polres Boyolali, saat musim Lebaran tahun lalu atau saat Operasi Ketupat Candi 2015, angka kriminalitas meningkat sekitar 30% dibandingkan musim Lebaran tahun 2014.

Saat Lebaran 2014 ada 15 kasus kejahatan yakni curat, curanmor, pencurian biasa, pengeroyokan, narkoba, pencabulan, dan kejahatan lainnya. Pada Lebaran 2015, angka kejahatan meningkat menjadi 20 kasus, yang kebanyakan adalah curanmor, disusul curas, perzinaan, penipuan, pemerasan, penganiayaan, perjudian,pengeroyokan, pemalsuan surat, dan kejahatan lainnya.

“Jadi nanti tentu ada penempatan anggota reserse di daerah-daerah rawan kriminalitas. Operasi atau patroli juga akan kami laksanakan saat masyarakat menggelar salat Idul Fitri,” kata Kariri.

Advertisement

Dia berharap dengan pengamanan yang dilakukan tim di kepolisian, masyarakat bisa merayakan Hari Raya Idul Fitri dengan aman dan lancar. Dia juga berharap masyarakat ikut andil dalam menciptakan situasi dan kondisi kamtibmas yang aman dan terkendali.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif