Jogja
Selasa, 28 Juni 2016 - 11:20 WIB

LEBARAN 2016 : Rugi, Peternak Enggan Jual Peliharaan untuk Lebaran

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi sapi perah (Rachman/JIBI/Bisnis)

Lebaran 2016, peternak enggan menjual ternaknya karena harga rendah

Harianjogja.com, JOGJA-Peternak sapi di Sleman bakal menanggung rugi jika mengikuti pemerintah yang menginginkan harga daging sapi Rp80.000 per kilogram (kg). Peternak menilai, harga yang dipatok saat ini sudah termasuk harga ideal.

Advertisement

Sekretaris Kelompok Tani Ternak Sapi Potong Sedyo Mulyo Dusun Pondok Suruh, Bimomartani, Ngemplak, Sleman, Boniron mengatakan jika memperhitungkan dengan biaya pakan per harinya, harga daging sapi idealnya memang dijual di atas Rp100.000 per kg. Saat ini harga dagging sapi murni dijual mulai Rp115.000-Rp120.000 per kg.

Untuk pakan saja ia membutuhkan biaya minimal Rp15.000 per sapi untuk sekali makan. Biaya tersebut digunakan untuk membeli bekatul 3 kg dan polar 2 kg.

“Kita masih terbantu suket [rumput]-nya nggak beli tapi cari sendiri. Kalau beli apa tidak semakin rugi? Kalau beli mending enggak ngingu [pelihara]. Ini saja tenaganya nggak dihitung lho,” kata Boniron pada Harian Jogja sembari memberi pakan hewan ternaknya, Senin (27/6) pagi.

Advertisement

Ia angkat tangan jika harus mengikuti keinginan pemerintah karena berarti ia harus membanting harga sapinya dengan lebih murah. Boniron mengatakan, saat ini harga jual sapi jenis Jawa maupun Limosin berkisar Rp18 juta per ekor, sementara harga bibit sapi semakin naik.

“Kita belinya [anakan sapi] saja sudah Rp13 juta. Mungkin kalau harganya [anakan] seperti kemarin sekitar Rp10 juta gitu, kita berani bikin harga daging jadi Rp80.000,” imbuhnya.

Ketua Paguyuban Pedagang Daging Sapi Segoroyoso (PPDSS), Ilham Akhmadi mengatakan harga jual sapi saat menjelang Idulfitri dinilai rendah. Peternak pun memilih menahan sapi-sapinya terlebih dulu dan sengaja tidak dijual pada momen Lebaran seperti ini.  “Saya tahan dulu tiga bulan baru saya jual pas Besar [Iduladha] nanti,” kata dia.

Advertisement

Menurutnya, harga jual sapi menjelang Iduladha jauh lebih tinggi dibandingkan menjelang Idulfitri. Selisihnya bisa mencapai Rp2 juta. “Maka itu sekarang saya ampet [tahan] dulu,” pungkasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif