SOLOPOS.COM - Keanu Reeves bersama seorang wanita di jalan. (Istimewa)
Kisah inpiratif datang dari Keanu Reeves yang membagikan kisah pertemuannya dengan seorang gelandangan wanita.
Solopos.com, SOLO – Jika Anda tahu kisah hidup Keanu Reeves, Anda barangkali tak akan heran dengan kisah yang baru-baru ini diceritakannya. Reeves membagikan kisah mengharukan saat dirinya bertemu dengan seorang geladangan perempuan.
“Sad Keanu” adalah julukan yang diberikan netizen untuk Keanu Reeves yang kerap kedapatan sedang duduk sendirian di suatu tempat. Terkadang, dia mendatangi seorang gelandangan atau orang yang duduk di tepi jalan.
Reeves pun dikenal dengan artis yang sangat ramah dan sering mengikuti berbagai kegiatan sosial. Kepedulian Reeves dengan sesama sangatlah tinggi.
Reeves pun dikenal dengan artis yang sangat ramah dan sering mengikuti berbagai kegiatan sosial. Kepedulian Reeves dengan sesama sangatlah tinggi.
Baru-baru ini, Keanu membagikan sebuah cerita mengharukan di akun Facebooknya, Senin (27/6/2016). Curhatan Reeves tentang pertemuannya dengan seorang pengemis itu pun langsung mendapatkan puluhan ribu respon dari fansnya dari berbagai negara. Postingan Reeves tersebut sangat menyentuh hati dan tak jarang yang berkomentar dengan emoji menangis akan cerita yang disampaikannya.
Inilah cerita haru Keanu yang dibagikannya di Facebook;
Aku mendekatinya dan dia menangis, usianya sekitar 14 atau 15 tahun. Dan ternyata yang ada dalam pelukannya adalah bayi. Aku merasa cukup kaget dan tidak mengira apa yang saya lihat. Dia mendongak melihatku dengan tatapan penuh tanda tanya, saya bertanya apakah dia ingin beberapa makan siang. Saya pun mengajaknya ke sebuah toko kelontong kecil, saya mengambil sekaleng susu formula untuk bayi (yang masih berusia mungkin 2-3 bulan). Dan membawanya kembali ke kafe meskipun saya baru saja makan. Dia sangat bersyukur mendapat burger.
Kami pun membuka pembicaraan. Dia adalah gadis berusia 15 tahun, hamil, dan itu membuat orangtuanya marah. Lalu dia berjuang sendirian untuk membesarkan anaknya. Dia melarikan diri. Dia telah pergi hampir 1 tahun penuh.
Saya bertanya apakah dia ingin pulang tapi dia hanya terdiam. Aku membujuknya, katanya orangtuanya tidak mau dia kembali. Saya membujuknya lagi, dia mengakui mencuri US$5000 tunai dari ayahnya.
Dia ingin kembali, tapi dia takut tidak ada yang ingin dia kembali setelah apa yang dia lakukan. Kami berbicara lagi, aku betul-betul membujuknya untuk menelepon ke rumah, tapi dia tetap tidak mau. Aku bilang aku akan menelepon dan melihat apakah orangtuanya ingin berbicara dengannya, dia ragu-ragu dan memberi alasan buruk tapi akhirnya setuju. Dia memutar nomor dan aku mengambil telepon, Ibu gadis itu menjawab dan aku berkata halo. Saya canggung memperkenalkan diri dan mengatakan putrinya ingin berbicara dengannya sesaat kemudian aku diam dan mendengar ibunya menangis. Setelahnya aku memberi telepon ke gadis itu dan dia hanya berteriak memanggil ibunya. Keduanya barangkali menangis bersamaan.
Mereka berbicara, dia memberi telepon kembali ke saya, saya berbicara dengan Ibu nya lagi.
Aku mengantarnya ke stasiun bus dan membeli tiket bus pulang. Memberinya uang tunai US$100 untuk ongkos, dan beberapa keperluan, popok, tisu, makanan ringan untuk jalan. Dia hanya menangis mengucapkan terima kasih berulang. Aku memberinya ciuman di dahi dan pelukan, mencium bayinya, dan dia naik bus.
Beberapa tahun terakhir, saya mendapatkan kartu Natal setiap tahun darinya. Dia sekarang berusia 21 tahun dan telah menempuh pendidikan di perguruan tinggi.
Aku tidak pernah benar-benar memberitahu siapa pun tentang hal ini. Aku hanya merasa senang mengetahui aku melakukan sesuatu yang baik di dunia ini.
Jadilah perubahan jika Anda ingin dunia ini berubah lebih baik.